27 Tewas dan Ribuan Luka-Luka Akibat Gempa Afghanistan

JAKARTA — Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,3 kembali mengguncang Afghanistan dan menimbulkan korban jiwa yang cukup besar. Hingga Selasa (04/11/2025), sedikitnya 27 orang dilaporkan tewas dan hampir 1.000 orang mengalami luka-luka, sebagian besar di wilayah utara negara itu.

Kementerian Kesehatan Afghanistan mengumumkan bahwa operasi penyelamatan di daerah terdampak telah resmi berakhir. Menurut juru bicara kementerian, Sharafat Zaman, mayoritas korban berasal dari Provinsi Balkh dan Samangan. Sebagian besar korban luka dilaporkan mengalami cedera ringan akibat reruntuhan bangunan.

“Berkat upaya signifikan dan respons cepat dari semua lembaga terkait, pihak berwenang telah menyelesaikan operasi penyelamatan di wilayah terdampak,” ujar Zaman, dikutip dari kantor berita AFP.

Gempa tersebut berpusat di Distrik Kholm, Samangan, yang berjarak tidak jauh dari Kota Mazar-i-Sharif. Guncangan kuat menyebabkan sejumlah rumah warga ambruk dan bangunan pemerintah mengalami kerusakan. Seorang koresponden AFP di lokasi melaporkan warga tampak sibuk membersihkan puing-puing rumah mereka meski hujan deras terus mengguyur.

Sementara itu, penyedia listrik nasional Afghanistan tengah berupaya memperbaiki jalur distribusi listrik yang rusak akibat gempa. Beberapa wilayah dilaporkan mengalami pemadaman total sejak peristiwa tersebut.

Gempa ini menambah deretan bencana yang baru-baru ini menimpa Afghanistan. Pada Agustus lalu, gempa kuat di kawasan timur yang berbatasan dengan Pakistan menewaskan lebih dari 2.200 orang dan melukai hampir 4.000 orang lainnya, menjadikannya salah satu gempa paling mematikan dalam sejarah modern negara tersebut.

Para ahli menyebut, gempa dengan episentrum dangkal seperti yang terjadi kali ini cenderung menimbulkan kerusakan lebih parah karena getarannya langsung menghantam permukaan tanah. Struktur rumah di Afghanistan yang umumnya terbuat dari batu bata dan lumpur juga memperparah dampak bencana.

Afghanistan memang termasuk kawasan rawan gempa karena berada di jalur pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan India, terutama di sepanjang pegunungan Hindu Kush. Aktivitas seismik di wilayah tersebut kerap memicu gempa besar dalam beberapa dekade terakhir.

Hingga saat ini, otoritas Taliban dan lembaga kemanusiaan internasional terus memantau perkembangan di lapangan, termasuk menyiapkan bantuan darurat bagi ribuan warga yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana tersebut. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *