Pria di Tuban Bacok Perangkat Desa hingga Tewas, Motif Asmara
TUBAN — Kasus pembunuhan tragis kembali mengguncang warga Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Seorang perangkat desa berinisial R ditemukan tewas setelah diserang dengan senjata tajam oleh seorang pria berinisial W (50). Aksi brutal tersebut diduga dipicu oleh persoalan asmara yang melibatkan hubungan cinta segitiga antara pelaku, korban, dan seorang perempuan.
Peristiwa berdarah itu terjadi di Desa Jarorejo, Kecamatan Kerek, pada Rabu (05/11/2025). Berdasarkan keterangan awal, pelaku datang menemui korban dengan tujuan yang belum diketahui secara pasti. Namun, pertemuan tersebut berubah menjadi tragedi ketika pelaku secara tiba-tiba mengayunkan parang ke arah tubuh korban hingga menyebabkan luka parah yang berujung maut.
Informasi dihimpun dari laporan detikJatim, pelaku yang merupakan warga Kecamatan Kerek segera diamankan oleh pihak kepolisian setelah menerima laporan dari warga. Petugas bergerak cepat menuju lokasi kejadian untuk mengamankan situasi dan mencegah amukan massa.
Kanit Pidum Satreskrim Polres Tuban, Ipda Moch Rudi, membenarkan adanya insiden pembacokan yang menewaskan korban.
“Setelah mendapatkan laporan, petugas langsung menuju lokasi dan mengamankan pelaku W untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Polres Tuban,” ujar Ipda Moch Rudi saat dikonfirmasi.
Menurut hasil penyelidikan awal, penyidik menduga kuat motif utama pembunuhan ini berkaitan dengan konflik asmara. Pelaku diduga diliputi kecemburuan dan emosi setelah mengetahui adanya hubungan dekat antara korban dan perempuan yang juga dikenal olehnya.
“Dari hasil pemeriksaan awal, penyidik menduga pembunuhan tersebut dipicu persoalan asmara,” lanjut Ipda Rudi.
Jenazah korban kini telah dibawa ke rumah sakit untuk proses visum sebelum diserahkan kepada pihak keluarga. Sementara itu, pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Tuban guna mengungkap secara detail kronologi dan motif di balik tindakannya.
Kasus ini menyita perhatian publik setempat karena melibatkan figur perangkat desa yang dikenal cukup aktif di lingkungannya. Warga Jarorejo berharap aparat penegak hukum dapat mengusut tuntas peristiwa ini agar menjadi pelajaran penting bagi masyarakat tentang pentingnya mengendalikan emosi dan menyelesaikan persoalan pribadi tanpa kekerasan.
Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi atau menyebarkan isu yang belum terverifikasi terkait dugaan hubungan antara korban dan pelaku, demi menjaga kondusivitas di wilayah setempat. []
Siti Sholehah.
