Pura-pura Jadi Korban Tabrak, Pria di Tanah Abang Diketahui ODGJ
Car hit people, hit and run car crash and accident illustration cartoon vector
JAKARTA — Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria berpura-pura tertabrak mobil di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, belakangan ramai diperbincangkan di media sosial. Dalam video tersebut, pria itu tampak berlari ke arah mobil yang sedang melintas, kemudian menjatuhkan diri seolah menjadi korban kecelakaan. Namun, setelah dilakukan penyelidikan, polisi memastikan pria itu mengalami gangguan kejiwaan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengungkapkan bahwa pria berinisial A (28) tersebut merupakan warga sekitar yang memang dikenal sering berperilaku tidak stabil.
“Informasi dari Ketua RW dan warga menyebutkan yang bersangkutan memang mengalami gangguan jiwa dan sering berperilaku tidak stabil,” ujar Susatyo kepada wartawan, Kamis (06/11/2025).
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (02/11/2025) sekitar pukul 14.00 WIB, di Jalan Fahrudin Auri, Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang. Saat kejadian, A berlari ke tengah jalan dan menabrakkan diri ke sebuah mobil yang sedang melintas pelan. A kemudian berpura-pura tergeletak di aspal, sehingga sempat menarik perhatian warga dan pengguna jalan lain.
Rekaman tersebut dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial, memunculkan beragam reaksi publik—mulai dari yang menilai aksinya sebagai prank berbahaya hingga yang merasa iba setelah mengetahui kondisi mentalnya.
Kapolsek Metro Tanah Abang, Kompol Haris Akhmad Basuki, mengatakan pihaknya langsung melakukan pengecekan ke lokasi setelah video itu viral. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara dan keterangan sejumlah saksi, tidak ditemukan unsur tindak pidana dalam kejadian tersebut.
“Berdasarkan pengecekan sementara dan keterangan warga, kejadian itu murni karena tindakan orang dengan gangguan jiwa,” ujar Haris.
Haris menambahkan, hingga saat ini pengemudi mobil yang menjadi sasaran ‘tabrakan’ belum melapor ke pihak kepolisian. Namun, aparat telah berkoordinasi dengan keluarga pria tersebut untuk memastikan penanganan medis dan sosialnya dapat dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang.
Fenomena ini kembali membuka perbincangan soal pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental di ruang publik, terutama bagi warga dengan kondisi kejiwaan yang belum tertangani. Di wilayah padat seperti Tanah Abang, keberadaan penyandang gangguan jiwa tanpa pengawasan keluarga atau petugas medis dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Pihak kepolisian pun mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan video atau informasi yang belum jelas kebenarannya, terutama yang berkaitan dengan kondisi kesehatan seseorang. “Kami harap masyarakat lebih bijak bermedia sosial dan segera melapor jika menemukan kejadian serupa,” tutup Haris. []
Siti Sholehah.
