Titiek Soeharto Puji SPPG Karanganyar: Bersih dan Layak Jadi Teladan Nasional
KARANGANYAR – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Polri melalui Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) di bawah koordinasi Polda Jawa Tengah terus menunjukkan perkembangan positif. Salah satu yang menjadi sorotan adalah SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Polres Karanganyar yang mendapat apresiasi langsung dari Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto).
Saat meninjau langsung dapur produksi SPPG di Karanganyar, Jumat (07/11/2025), Titiek mengaku terkesan dengan kebersihan dan pengelolaan yang dilakukan oleh tim pengelola MBG di wilayah tersebut. Menurutnya, dapur yang dikelola dengan sistem higienis menunjukkan komitmen nyata dalam menjamin mutu gizi dan keamanan pangan bagi anak-anak penerima manfaat.
“Saya salut kebersihannya luar biasa ini bisa jadi contoh SPPG seluruh Indonesia. Ini bersih di sini, kemudian sangat higienis,” ujar Titiek usai meninjau SPPG YKB Polres Karanganyar.
Titiek menegaskan bahwa kebersihan bukan sekadar aspek estetika, melainkan menjadi standar utama dalam pengelolaan makanan bergizi untuk anak-anak. Ia menilai bahwa pola pencucian alat makan di dapur SPPG Karanganyar dapat dijadikan tolok ukur nasional bagi dapur MBG lainnya.
“Kebersihannya juga pencucian piring ompreng bisa jadi standar. Punya SPPG jangan hanya punya-punyaan. ‘Bangga saya punya SPPG, saya punya SPPG bisa memberikan pada sekian ribu anak’. Tapi tak memperhatikan higienis dan gizi untuk anak-anak itu, di sini semua diperhatikan, mudah-mudahan bisa jadi contoh bagi SPPG yang lain,” sambungnya.
Selain kebersihan, Titiek juga menyoroti pentingnya pemberdayaan ekonomi lokal dalam penyediaan bahan baku MBG. Ia mengapresiasi langkah SPPG Polda Jateng yang turut melibatkan masyarakat dan pelaku UMKM sekitar sebagai penyedia bahan makanan.
“Ternyata tadi dapat laporan bahwa bahan bakunya diambil dari masyarakat atau UMKM di sekitar sini,” kata Titiek.
Program MBG di Karanganyar sendiri melayani 4.000 siswa dari 16 sekolah, mulai dari tingkat PAUD hingga SMA. Uji coba program telah berlangsung sejak akhir September dan terus mengalami peningkatan kapasitas produksi. Proses pemilihan bahan makanan hingga pengolahan dilakukan secara ketat, melibatkan pengurus Bhayangkari serta tenaga ahli gizi sebagai pengawas mutu.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang turut mendampingi kunjungan tersebut menegaskan pentingnya penerapan prinsip “zero accident” dalam pengelolaan makanan bergizi. Menurutnya, Polri berkomitmen memastikan seluruh proses berjalan aman dan sesuai standar kesehatan.
“Ibu Titiek juga berkenan untuk mengecek langsung SPPG Polri di Karanganyar mulai dari saat barang tiba, proses penyimpanan, sampai saat masak dan distribusi,” ujar Kapolri.
Lebih lanjut, Kapolri juga meninjau sistem pengolahan limbah (IPAL) yang diterapkan di SPPG tersebut, memastikan tidak ada pencemaran lingkungan dari aktivitas dapur MBG.
“Termasuk pembersihan dan juga sterilisasi sehingga harapan kita terkait SPPG Polri ini betul-betul bisa zero accident dan ini menjadi perhatian besar dari Bapak Presiden yang harus kita jaga,” jelasnya.
Dengan standar higienitas yang tinggi, pengawasan ketat, serta partisipasi masyarakat lokal, SPPG Karanganyar kini dipandang sebagai model ideal bagi daerah lain. Kolaborasi antara Polri, pemerintah, dan warga menjadi kunci keberhasilan program MBG yang tidak hanya menyehatkan generasi muda, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi daerah. []
Siti Sholehah.
