Santri di Pandeglang Terjebak 2 Jam di Atas Pohon Kelapa

PANDEGLANG — Sebuah insiden tidak biasa terjadi di Kelurahan Pagadungan, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang, pada Kamis (06/11/2025). Seorang santri berinisial FH (18) harus diselamatkan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Pandeglang setelah terjebak di atas pohon kelapa setinggi sekitar 20 meter.

Kejadian bermula ketika FH memanjat pohon kelapa untuk mengambil buah. Namun, hujan yang mengguyur wilayah tersebut membuat batang pohon menjadi licin, sehingga ia kehilangan pijakan dan tidak berani turun. Kondisi itu membuatnya terjebak di ketinggian selama dua jam.

Kabid Pemadam Kebakaran Pandeglang, Endan Permana, mengatakan pihaknya menerima laporan warga sekitar pukul 17.30 WIB. Tim Damkar segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan upaya penyelamatan.

“Korban kesulitan untuk turun dari pohon kelapa karena pohon tersebut licin dikarenakan guyuran hujan,” kata Endan dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (08/11/2025).

Setibanya di lokasi, petugas BPBD-PK Pandeglang mendapati FH masih bertahan di cabang pohon bagian atas dalam kondisi kelelahan dan ketakutan. Upaya penyelamatan dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari risiko jatuh.

“Berada di atas pohon selama dua jam,” ujar Endan.

Petugas menggunakan tali pengaman dan peralatan pendakian sederhana untuk menjangkau posisi korban. Setelah sempat berkoordinasi dengan warga dan rekan korban dari pesantren, tim akhirnya berhasil mengevakuasi FH setelah 90 menit upaya penyelamatan.

“Penanganan korban memakan waktu 90 menit,” tambah Endan.

Menurut keterangan, FH merupakan santri di Pondok Pesantren Al-Muhajirin yang berlokasi tidak jauh dari tempat kejadian. Ia diketahui sering membantu warga sekitar memetik buah kelapa untuk kebutuhan pondok. Namun, kali ini keberaniannya justru berujung pada situasi berbahaya akibat kondisi cuaca.

Beruntung, FH berhasil diturunkan dalam keadaan selamat tanpa mengalami luka serius. Setelah berhasil dievakuasi, petugas sempat memberikan pertolongan pertama karena korban mengalami kelelahan dan ketegangan otot.

Pihak BPBD-PK Pandeglang mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di area berisiko tinggi, terutama setelah hujan.

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama, sekalipun dalam pekerjaan yang tampak sederhana. Petugas juga mengapresiasi warga sekitar yang sigap melapor sehingga proses evakuasi dapat dilakukan dengan cepat.

Dengan berakhirnya operasi penyelamatan tersebut, BPBD-PK Pandeglang menegaskan komitmennya untuk terus merespons setiap keadaan darurat yang mengancam keselamatan masyarakat di wilayahnya. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *