Gerakan Koperasi Lempake Jadi Inspirasi Nasional

SAMARINDA – Koperasi Konsumen Mitra Produksi (KKMP) Merah Putih Lempake terus menunjukkan eksistensinya sebagai koperasi unggulan di Kalimantan Timur. Koperasi ini menjadi tujuan studi banding rombongan Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yang dipimpin Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) bersama para camat dan kepala desa se-Kabupaten Sumenep, Sabtu (08/11/2025).

Kunjungan tersebut disambut langsung oleh pengurus koperasi, Lurah Lempake Musriadi, jajaran Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Samarinda, serta perwakilan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (DPPUKM) Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan ini menjadi ajang berbagi pengalaman sekaligus memperkuat jejaring antarwilayah dalam pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis koperasi.

Ketua Koperasi Merah Putih Lempake, Adung K.S. Utomo, menyampaikan bahwa kunjungan dari luar daerah tersebut menjadi kebanggaan sekaligus tanggung jawab moral bagi seluruh pengurus dan anggota koperasi. “Kehadiran tamu dari Sumenep menjadi kehormatan sekaligus tantangan bagi kami untuk menjaga kepercayaan yang diberikan,” ujarnya.

Menurutnya, status sebagai koperasi percontohan membuat pihaknya harus terus menjaga konsistensi dan inovasi. Salah satu langkah strategis yang disiapkan adalah pengembangan sektor peternakan domba serta pembangunan gerai kebutuhan pokok di sejumlah titik di Samarinda.

“Kami sudah menyiapkan rencana usaha berbasis potensi wilayah, khususnya di bidang peternakan domba. Harapannya, ini bisa menjadi unit usaha baru yang memberi manfaat bagi anggota dan masyarakat sekitar,” jelasnya.

Koperasi menargetkan pembangunan 10 gerai sembako hingga akhir 2025 dengan sistem bagi hasil antara koperasi dan anggota. “Permodalan akan kami suplai dari koperasi, sedangkan anggota menyiapkan lokasi dan tenaga. Nantinya keuntungan dibagi sesuai kesepakatan,” papar Adung.

Ia menambahkan, koperasi juga menjalin komunikasi intens dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur untuk membangun kolaborasi nonperbankan. “Kami ingin membuktikan bahwa koperasi bisa berkembang melalui kolaborasi, bukan hanya bergantung pada pembiayaan bank. Dukungan lintas sektor menjadi kunci agar program ini terealisasi pada 2026,” tegasnya.

Meski demikian, Koperasi Merah Putih menolak ekspansi ke bidang apotek atau klinik demi efisiensi dan relevansi kebutuhan masyarakat. “Kami memilih fokus pada sektor yang realistis dan benar-benar dibutuhkan warga. Peternakan dan sembako jauh lebih relevan bagi kondisi ekonomi saat ini,” katanya.

Sementara itu, Lurah Lempake, Musriadi, mengungkapkan rasa bangganya karena koperasi di wilayahnya menjadi perhatian daerah lain. “Kami sangat bersyukur dengan kunjungan dari Kabupaten Sumenep. Ini menjadi kebanggaan tersendiri karena koperasi di Lempake bisa dilirik sebagai contoh pengembangan ekonomi masyarakat berbasis koperasi,” ujarnya.

Musriadi menjelaskan bahwa pihak kelurahan terus mendorong koperasi agar menggali potensi lokal, termasuk di sektor peternakan. Salah satu program yang tengah dikembangkan adalah pembentukan sentra peternakan domba di kawasan Gang Istiqomah dengan luas lahan satu hektare. “Lahan itu dialokasikan khusus untuk pengembangan ekonomi masyarakat melalui koperasi. Semua dalam satu kawasan agar memudahkan pengelolaan dan pengawasan,” jelasnya.

Di sisi lain, Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengawasan Diskumperindag Samarinda, Yonathan, menyebut kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat eksistensi koperasi di daerah. “Kami menyambut baik kunjungan dari Kabupaten Sumenep ini. Ini membuktikan bahwa koperasi di Samarinda, khususnya KMP Lempake, sudah menjadi rujukan nasional,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pemerintah kota terus mendukung koperasi melalui pembiayaan legalisasi sebesar Rp2,5 juta per koperasi untuk 59 koperasi aktif di Samarinda. “Selain itu, Pemkot juga sedang melakukan pendataan aset daerah yang bisa dimanfaatkan sebagai kantor, gudang, maupun gerai koperasi,” jelasnya.

Senada dengan itu, Kepala Bidang Industri DPPUKM Provinsi Kaltim, Ronny Suhendra, menilai kunjungan tersebut menjadi bukti keberhasilan program koperasi berbasis masyarakat yang dikembangkan di Kalimantan Timur. “Kami sangat mengapresiasi kunjungan ini. Artinya, apa yang kita kembangkan di Kalimantan Timur melalui program Koperasi Merah Putih berhasil menarik perhatian daerah lain,” ujarnya.

Ronny menambahkan, saat ini sudah ada lebih dari seribu koperasi Merah Putih yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Kaltim. “Kaltim memiliki lebih dari seribu koperasi Merah Putih yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota. Keberadaannya diharapkan menjadi wadah penguatan ekonomi masyarakat di tingkat kelurahan dan desa,” ungkapnya.

Ia berharap gerakan koperasi Merah Putih dapat menular ke daerah lain di Indonesia. “Kita ingin semangat koperasi Merah Putih ini tidak hanya berhenti di Kalimantan Timur, tetapi juga menjadi gerakan nasional,” tutupnya.

Dengan sinergi lintas sektor dan dukungan pemerintah, Koperasi Merah Putih Lempake kini kian mantap menjadi role model penggerak ekonomi rakyat. Adung pun menutup dengan optimisme:

“Kami siap membuktikan bahwa koperasi bisa menjadi motor ekonomi rakyat. Dengan kolaborasi dan semangat bersama, kami yakin tahun 2026 akan jadi momentum kebangkitan,” pungkasnya. []

Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *