Heboh Penemuan 8 Ular Berbisa di Griya Sakinah Demak

DEMAK – Warga Perumahan Griya Sakinah, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, dikejutkan dengan penemuan delapan ekor ular hijau ekor merah atau viper pohon (Trimeresurus insularis) di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka. Penemuan ini memicu kekhawatiran warga, mengingat jenis ular tersebut dikenal memiliki bisa yang cukup berbahaya.

Ketua Umum Exotic Animal Lovers (Exalos) Indonesia, Janu Wahyu Widodo, menjelaskan bahwa ular viper hijau ekor merah termasuk dalam kategori ular berbisa tinggi. “Ular hijau ekor merah termasuk kategori ular berbisa tinggi, meskipun tidak sekuat ular berbisa tinggi lainnya,” ujarnya seperti dikutip dari detikJateng, Senin (10/11/2025).

Menurut Janu, bisa ular ini bersifat hemotoksin, yaitu racun yang menyerang sistem peredaran darah. “Bisa ular ini bersifat hemotoxin yang membuat lokasi yang tergigit terasa sangat sakit, cepat membengkak, darah sulit membeku, hingga kerusakan sel dengan bentuk seperti luka bakar atau membusuk,” lanjutnya menjelaskan.

Penemuan ular-ular berbahaya tersebut berawal dari laporan seorang warga pada Minggu (09/11/2025) malam. Warga itu melihat seekor ular hijau masuk ke area perumahan dan segera menghubungi relawan Exalos untuk meminta bantuan. “Tim kami langsung meluncur ke lokasi, sekitar pukul 19.00 WIB, seekor ular berhasil diamankan,” kata Janu.

Menyadari bahwa satu ekor ular bisa menandakan adanya populasi lebih besar di sekitar lokasi, tim Exalos kemudian melakukan penyisiran menyeluruh di area perumahan. Dalam proses tersebut, relawan menemukan tujuh ekor ular tambahan di sekitar semak-semak dan lahan kosong di belakang rumah warga.

Janu menjelaskan bahwa habitat alami ular viper pohon memang berada di daerah yang rimbun dan lembap. “Ular ini menjadikan semak belukar sebagai tempat untuk bersembunyi dan menyergap mangsa,” terangnya. Karena itu, kondisi lingkungan perumahan yang masih banyak dipenuhi semak dan vegetasi liar menjadi tempat ideal bagi ular-ular tersebut.

Selain tim Exalos, kegiatan evakuasi juga melibatkan Relawan Bencana Genuk dan sejumlah warga sekitar. Mereka bersama-sama melakukan penyisiran di beberapa titik yang berpotensi menjadi sarang. Para relawan berhasil mengevakuasi seluruh ular tanpa menimbulkan korban luka.

Atas kejadian ini, pihak Exalos mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati, terutama pada musim hujan ketika reptil sering berpindah tempat mencari lokasi yang lebih kering. Warga juga diminta rutin membersihkan halaman rumah dan memotong semak-semak agar tidak menjadi tempat persembunyian satwa liar.

“Kalau menemukan ular, jangan panik dan jangan coba menangkap sendiri. Segera hubungi petugas atau relawan yang berpengalaman,” pesan Janu.

Hingga kini, delapan ular viper tersebut telah diamankan untuk observasi dan selanjutnya akan dilepas kembali ke habitat alami yang jauh dari permukiman warga. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *