Tragedi di Accra: Pencari Kerja Ghana Tewas Saat Serbuan Massal
JAKARTA – Acara bursa kerja yang seharusnya menjadi harapan bagi ribuan pencari kerja di Ghana justru berujung tragedi. Enam orang dilaporkan meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka akibat insiden desak-desakan dalam acara rekrutmen militer di Stadion Olahraga El-Wak, ibu kota Accra, pada Rabu (12/11/2025) waktu setempat.
Dalam keterangan resmi yang dirilis militer Ghana, disebutkan bahwa korban tewas merupakan para calon rekrutan yang hadir untuk mengikuti proses penyaringan anggota militer. “Insiden malang itu menyebabkan kematian enam calon rekrutan,” bunyi pernyataan militer yang dikutip AFP.
Peristiwa bermula saat ribuan pencari kerja memadati area stadion sejak dini hari. Berdasarkan laporan pihak militer, sekitar pukul 06.20 GMT, sejumlah pelamar yang tak sabar menunggu giliran melanggar protokol keamanan dan menyerbu gerbang stadion, menyebabkan kepanikan massal dan dorong-dorongan yang berakhir tragis.
“Setidaknya enam orang tewas terinjak-injak setelah kerumunan besar menyerbu pintu masuk stadion dalam acara rekrutmen militer di Accra,” ujar pejabat militer Ghana dalam pernyataannya.
Sementara itu, Evelyn Abraham-Kwabiah, pejabat dari rumah sakit militer setempat, melaporkan 22 orang terluka akibat kejadian itu, dengan lima di antaranya dalam kondisi kritis. Para korban telah dilarikan ke rumah sakit militer untuk mendapatkan perawatan intensif.
Militer Ghana menyebut, insiden ini terjadi akibat lonjakan pelamar yang tidak terantisipasi. Banyak dari mereka datang dari berbagai wilayah, tertarik pada peluang pekerjaan di sektor pertahanan yang dianggap stabil di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
Acara rekrutmen ini sejatinya menjadi bagian dari upaya pemerintah Ghana memperkuat Angkatan Bersenjata sekaligus mengurangi angka pengangguran. Selain bertugas menjaga keamanan nasional, tentara Ghana juga berperan dalam operasi pemberantasan penambangan ilegal di negara kaya emas itu.
Namun, tragedi di Accra kembali menyoroti persoalan klasik dalam penyelenggaraan kegiatan publik di Afrika Barat, yaitu lemahnya manajemen kerumunan dan pengawasan keamanan. Banyak pihak menilai, kurangnya kesiapan panitia serta tidak adanya pengaturan antrian yang memadai menjadi faktor utama terjadinya insiden maut tersebut.
Pemerintah Ghana hingga kini belum mengumumkan langkah konkret atas kejadian itu. Sejumlah organisasi kemanusiaan mendesak agar investigasi menyeluruh segera dilakukan untuk memastikan tanggung jawab pihak penyelenggara, serta menjamin kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. []
Siti Sholehah.
