Saling Periksa HP, Pertikaian Maut Tak Terhindarkan
MAROS – Suasana tenang di Taman Wisata Alam (TWA) Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, berubah mencekam setelah seorang perempuan berinisial HS (41) ditemukan tewas di lokasi tersebut. Korban diduga dibunuh oleh kekasihnya sendiri, RS (35), dalam insiden yang dipicu pertengkaran terkait hubungan keduanya.
Kapolres Maros, AKBP Douglas Mahendrajaya, menjelaskan bahwa ketegangan sudah muncul sebelum keduanya tiba di kawasan wisata itu. Menurutnya, korban menyampaikan niat untuk mengakhiri hubungan mereka, namun permintaan tersebut tidak diterima oleh pelaku.
“Secara khusus, pemicu pertikaiannya korban meminta putus tapi tidak diterima tersangka. Tersangka tidak mengizinkan korban untuk mengikuti kegiatan jambore di Kecamatan Tompobulu,” ujar Douglas, Kamis (13/11/2025).
Kecurigaan soal keberadaan pihak ketiga turut memperkeruh suasana. Di lokasi kejadian, keduanya saling memeriksa isi ponsel, mulai dari pesan WhatsApp hingga foto, untuk mencari bukti perselingkuhan. Situasi yang awalnya tegang itu kemudian berubah menjadi pertengkaran hebat.
“Di TKP korban dan tersangka saling memeriksa isi HP baik dari WhatsApp dan foto di HP, jadi di situ sampai kemudian berantem keduanya,” lanjut Douglas.
Pertikaian semakin memanas ketika pelaku mencari ponsel lain milik korban yang disimpan di sadel motor. Saat membuka bagian tersebut, pelaku justru menemukan sebilah parang. Menurut polisi, korban berusaha merebut parang itu, sehingga terjadi tarik-menarik yang melukai tangan pelaku.
Dalam kondisi terluka dan berusaha menghentikan pendarahan, situasi semakin tidak terkendali. Pelaku mengaku kembali diserang oleh korban. Pada momen itulah, RS merampas parang dan mengayunkannya ke arah HS.
“Saat tersangka sedang berupaya menghentikan pendarahan di tangan kirinya kembali tersangka diserang korban dan pada saat itu tersangka merampas parang. Tersangka menyerang korban yang mengakibatkan korban meninggal di TKP,” tutur Douglas.
Peristiwa memilukan ini menambah panjang daftar kasus kekerasan dalam hubungan asmara yang berujung maut. Lokasi kejadian yang biasanya dipenuhi wisatawan berubah menjadi area penyelidikan, ketika aparat kepolisian memasang garis polisi dan melakukan identifikasi jenazah.
Belum ada informasi lebih jauh mengenai latar belakang hubungan keduanya maupun riwayat konflik sebelumnya. Sementara itu, pelaku kini telah diamankan dan akan menjalani proses hukum.
Kasus ini memunculkan kembali diskusi publik mengenai pentingnya mekanisme perlindungan terhadap korban kekerasan dalam hubungan personal, termasuk bagaimana merespons tanda-tanda bahaya sebelum konflik berubah menjadi fatal. []
Siti Sholehah.
