Longsor Cilacap: 23 Selamat, 21 Hilang
JAKARTA– Upaya pencarian korban tanah longsor yang melanda Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kembali dilanjutkan oleh Tim SAR gabungan pada hari kedua. Operasi penyisiran dilakukan secara intensif mengingat jumlah korban yang masih hilang cukup banyak dan kondisi lapangan yang menuntut penanganan ekstra hati-hati.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Cilacap, Priyo Prayudha Utama, menjelaskan bahwa strategi pencarian hari ini dilakukan dengan membagi tim menjadi lima regu. Pembagian ini dilakukan sesuai titik prioritas yang dipetakan berdasarkan laporan warga dan jejak material longsor yang diduga menjadi lokasi tertimbunnya para korban.
“Untuk mempercepat penanganan, Tim SAR membagi area pencarian menjadi lima worksite berdasarkan titik dugaan lokasi korban tertimbun,” ujar Priyo kepada wartawan, dikutip Jumat (14/11/2025).
Bencana longsor itu sendiri menyebabkan kerusakan berat pada dua dusun, yakni Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut. Kedua wilayah tersebut merupakan permukiman yang berada pada garis tebing dan lereng curam sehingga menjadi titik paling terdampak saat pergeseran tanah terjadi. Menurut data sementara, terdapat 16 rumah yang tercatat tertimbun material longsor, masing-masing delapan rumah di setiap dusun.
Priyo merinci kondisi korban dari kedua lokasi. Di Dusun Tarukahan, terdapat 15 orang selamat, 2 orang meninggal dunia, dan 7 masih dalam pencarian. Sementara di Dusun Cibuyut, 8 orang ditemukan selamat dan 14 lainnya belum ditemukan. Dengan begitu, total keseluruhan korban berdasarkan laporan terkini adalah 23 orang selamat, 2 meninggal dunia, dan 21 orang masih hilang.
“Total keseluruhan 23 selamat, 2 meninggal dunia, dan 21 dalam pencarian,” terangnya.
Tim SAR mengerahkan berbagai jenis perlengkapan untuk menembus lokasi-lokasi yang sulit dijangkau. Sejumlah titik yang dipetakan memiliki tumpukan material setinggi beberapa meter sehingga memerlukan bantuan alat berat. Namun, ada pula lokasi yang terlalu sempit dan rawan pergeseran sehingga petugas menggunakan alat manual.
“Proses pencarian dilakukan menggunakan alat berat, peralatan ekstrikasi, serta peralatan manual untuk menjangkau area yang sulit,” kata Priyo.
Pembagian regu dalam operasi hari ini dilakukan sebagai berikut:
-
Worksite A-1: 3 orang dalam pencarian
-
Worksite A-2: 7 orang dalam pencarian
-
Worksite A-3: 4 orang dalam pencarian
-
Worksite B-1: 4 orang dalam pencarian
-
Worksite B-2: 3 orang dalam pencarian
Seluruh petugas yang terlibat terus bekerja dengan mempertimbangkan keselamatan karena cuaca di lokasi masih berpotensi berubah sewaktu-waktu, dan kondisi tanah dinilai labil pascalongsoran. Warga yang mengungsi pun berharap proses pencarian dapat menemukan seluruh korban, mengingat beberapa keluarga masih menunggu kabar anggota mereka yang hilang.
Operasi pencarian direncanakan dilanjutkan hingga seluruh titik longsor dapat dipastikan aman dan seluruh korban berhasil ditemukan, baik dalam kondisi selamat maupun meninggal dunia. []
Siti Sholehah.
