Pria 64 Tahun di Sumedang Tewas di Gubuk Gunung Geulis

SUMEDANG – Suasana tenang kawasan Gunung Geulis, Kecamatan Jatinangor, berubah menjadi geger setelah seorang petani menemukan seorang pria lansia dalam kondisi tidak bernyawa, Kamis (13/11/2025). Korban diketahui bernama Enang Suharyono (64), warga Dusun Batu Nangtung, Desa Cimanggung, Kabupaten Sumedang.

Penemuan itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB, saat seorang petani hendak menuju kebunnya di area hutan lindung milik Institut Teknologi Bandung (ITB). Ketika melintas di Blok Pasanggrahan, Desa Cisempur, petani tersebut melihat tubuh seorang pria tergeletak di depan sebuah gubuk kecil yang biasa digunakan warga untuk beristirahat. Menyadari situasinya mencurigakan, ia langsung meminta bantuan warga lain dan kemudian menghubungi kepolisian setempat.

Kapolsek Jatinangor, Kompol Rogers Thomas, membenarkan adanya laporan tersebut dan menyebut jajaran Polsek bersama tim INAFIS Polres Sumedang segera mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal. Menurutnya, kondisi jenazah saat ditemukan masih relatif hangat, sehingga perkiraan waktu kematian tidak lama sebelum korban ditemukan.

“Hasil pemeriksaan awal menunjukkan Enang diperkirakan meninggal sekitar 20 menit sebelum ditemukan, yakni sekitar pukul 12.10 WIB,” ujar Kompol Rogers saat memberikan keterangan.

Pemeriksaan visual oleh tim kepolisian dan tenaga kesehatan memastikan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Temuan ini sekaligus memperkuat dugaan bahwa kematian tidak terkait dengan tindak kriminal. Selain itu, pihak keluarga yang datang ke lokasi memberikan informasi bahwa Enang memiliki riwayat penyakit hipertensi, sehingga kemungkinan besar kondisi medis tersebut menjadi pemicu utama peristiwa yang menimpanya.

Kapolsek juga menjelaskan bahwa kawasan Gunung Geulis memang kerap dikunjungi warga sekitar untuk berkebun atau sekadar beristirahat di gubuk-gubuk kecil yang ada di sekitar area tersebut. Meski demikian, lokasi yang cukup jauh dari permukiman membuat proses penanganan hanya mengandalkan laporan cepat dari masyarakat.

Usai proses identifikasi dan pemeriksaan lapangan selesai dilakukan, jenazah Enang kemudian diserahterimakan kepada keluarga untuk dibawa pulang dan dilakukan prosesi pemakaman. Warga sekitar turut membantu proses evakuasi dari lokasi kejadian yang berada di jalur berbukit.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi warga, terutama yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, agar lebih berhati-hati ketika beraktivitas di kawasan terpencil atau daerah perbukitan. Aparat kepolisian mengimbau masyarakat untuk segera melapor apabila menemukan situasi serupa agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga menyatakan menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak mengajukan keberatan atas hasil pemeriksaan medis maupun kepolisian. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *