Puluhan Pelajar Bogor Mual-Mual Setelah Konsumsi Menu MBG
BOGOR – Program Menu Bergizi Gratis (MBG) yang digencarkan Pemerintah Kota Bogor kembali menjadi sorotan setelah puluhan siswa tingkat SD hingga SMA di wilayah Bogor Selatan mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan yang dibagikan pada Jumat pagi. Insiden yang menyebar cepat melalui laporan para guru dan tenaga kesehatan ini menimbulkan kekhawatiran orang tua murid serta memicu evaluasi lanjutan dari pihak Dinas Pendidikan Kota Bogor.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor, Herry Karnadi, mengatakan total 50 siswa dari sejumlah sekolah mengalami keluhan kesehatan setelah mengonsumsi paket MBG. “Yang keracunan tadi hitungan dokter itu ada 50 (siswa) totalnya, dari beberapa SD dan satu SMA, total 50 siswa,” ujarnya di Puskesmas Pembantu Balekambang, Jumat (14/11/2025).
Gejala yang dialami para siswa umumnya muncul dalam waktu hampir bersamaan, mulai dari rasa mual, pusing, sakit perut, hingga muntah. Beberapa siswa juga mengaku merasakan sensasi pahit di mulut sebelum kondisi mereka memburuk. Guru dan tenaga pendamping sekolah langsung mengevakuasi siswa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Sejumlah siswa dibawa ke Puskesmas Balekambang, sementara yang lain dirujuk ke Puskesmas Lawang Gintung untuk mendapat observasi lanjutan. Menurut Herry, penanganan cepat dari tenaga medis membantu menstabilkan kondisi para siswa sehingga sebagian besar dapat segera dipulangkan.
“(Keluhannya) Mual, sakit perut, pusing, ada beberapa yang muntah, mulut pahit. Jadi setelah keracunan terjadi langsung dibawa ke Puskesmas Balekambang, sebagian ke Puskesmas Lawang Gintung setelah diobservasi diberi obat dari puskesmas,” terang Herry.
Mayoritas siswa yang terdampak merupakan murid sekolah dasar dari beberapa sekolah negeri di sekitar kawasan Bogor Selatan. Dari laporan sementara, klaster terbesar berasal dari SD Lawang Gintung 2, serta beberapa sekolah di kawasan Batutulis, yakni SDN Batutulis 1, SDN Batutulis 2, dan SDN Batutulis 3. Total sekitar 40 siswa SD berasal dari sekolah-sekolah tersebut.
“Ini (siswa diduga keracunan) di tingkat SD itu ada di SD Lawang Gintung 2, kemudian SDN Batutulis 1, (SDN) Batutulis 2 dan (SDN) Batutulis 3. Jadi kurang lebih ada 40 anak. Nah dari 40 anak yang sempat dibawa ke Puskesmas itu alhamdulillah semua sudah kembali ke rumah masing-masing,” kata Herry.
Meski sebagian besar siswa sudah pulih dan diperbolehkan pulang, Herry menyampaikan bahwa masih ada satu siswa yang harus dirujuk ke rumah sakit untuk observasi lanjutan. Kondisi siswa tersebut dilaporkan stabil namun membutuhkan pemantauan lebih lanjut.
Hingga kini, penyebab pasti gejala keracunan belum diumumkan. Tim kesehatan dari pemerintah daerah akan melakukan pemeriksaan lebih mendalam terkait menu MBG yang dikonsumsi, mulai dari proses distribusi hingga kualitas bahan yang digunakan. Evaluasi total terhadap pihak penyedia makanan juga disebut akan dilakukan untuk mencegah kejadian serupa.
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat terhadap program makanan massal bagi pelajar, terutama yang melibatkan distribusi ke banyak sekolah secara bersamaan. Pemerintah Kota Bogor diharapkan segera memberikan klarifikasi resmi setelah hasil investigasi lengkap dirilis. []
Siti Sholehah.
