Pelatihan Bokashi dan Sosialisasi HIV/AIDS di Loa Kulu, Sinergi Pemerintah dan Swasta untuk Lingkungan dan Kesehatan
ADVERTORIAL – Pemerintah Kecamatan Loa Kulu bekerja sama dengan PT Multi Harapan Utama (MHU) menggelar kegiatan pelatihan pembuatan bokashi serta sosialisasi mengenai HIV/AIDS. Acara yang berlangsung di halaman TPS3R Barokah Loa Kulu ini menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan sekaligus isu kesehatan.
Kegiatan ini terdiri dari dua agenda utama. Pertama, pelatihan pembuatan bokashi yang bertujuan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah organik menjadi pupuk ramah lingkungan. Kedua, sosialisasi HIV/AIDS yang menekankan pentingnya pencegahan penularan, pemeriksaan dini, serta menjaga kesehatan diri dan lingkungan.
Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan Pemerintah Kecamatan Loa Kulu, Kasi Pelayanan Umum Muhammad Fadli, S.Sos yang juga menjabat sebagai Kepala TPS3R Barokah, perwakilan dari PT MHU, TP-PKK Kecamatan Loa Kulu, serta seluruh anggota TPS3R Barokah. Pelatihan bokashi disampaikan langsung oleh Putra dari PT MHU, sementara sosialisasi HIV/AIDS dibawakan oleh Dokter Amat Fuad.
Acara ini dilaksanakan pada Sabtu, (18/10/2025), dengan rangkaian kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga siang.
Kegiatan ini digelar sebagai bentuk kepedulian pemerintah dan dunia usaha terhadap dua isu penting: lingkungan dan kesehatan. Sampah organik yang selama ini menjadi masalah dapat diolah menjadi pupuk bokashi yang bermanfaat bagi pertanian organik dan penghijauan. Sementara itu, sosialisasi HIV/AIDS dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit menular ini, sekaligus mendorong langkah pencegahan sejak dini.
Pelatihan bokashi dimulai dengan pemaparan dari Putra mengenai tahapan pembuatan pupuk, mulai dari pemilihan bahan, teknik fermentasi, hingga menghasilkan bokashi siap pakai. Para peserta tidak hanya mendengarkan penjelasan, tetapi juga diajak melakukan praktik langsung agar lebih memahami proses secara menyeluruh.
Setelah pelatihan, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi HIV/AIDS oleh Dokter Amat Fuad. Dalam penyampaiannya, beliau menekankan pentingnya pemeriksaan dini, menjaga pola hidup sehat, serta menghindari perilaku berisiko. Sosialisasi ini berlangsung interaktif, dengan peserta aktif bertanya dan berbagi pengalaman.
Sejak pagi, peserta sudah berkumpul di halaman TPS3R Barokah. Acara dibuka oleh perwakilan pemerintah kecamatan, dilanjutkan dengan pelatihan bokashi. Antusiasme peserta terlihat jelas ketika mereka mencoba praktik pembuatan pupuk secara langsung. Banyak yang mengajukan pertanyaan seputar bahan dan teknik fermentasi.
Usai pelatihan, suasana beralih ke sesi sosialisasi HIV/AIDS. Dokter Amat Fuad menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dipahami, sehingga peserta dapat mengerti pentingnya menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Diskusi berlangsung hangat, menandakan tingginya minat masyarakat terhadap isu kesehatan.
Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Fadli menyampaikan apresiasi kepada PT MHU atas dukungan yang diberikan. “Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang pengelolaan sampah organik, tetapi juga memberikan edukasi kesehatan yang sangat penting bagi masyarakat,” ujarnya, (18/10/2025).
Selain itu, kegiatan ini memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Pupuk bokashi yang dihasilkan nantinya dapat dimanfaatkan untuk mendukung pertanian organik, penghijauan lingkungan, serta pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan.
Antusiasme peserta terlihat tinggi sepanjang kegiatan. Banyak yang aktif bertanya, terlibat dalam praktik, dan menunjukkan semangat untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Hal ini menjadi bukti bahwa masyarakat Loa Kulu memiliki kepedulian yang besar terhadap isu lingkungan dan kesehatan.
Kegiatan pelatihan bokashi dan sosialisasi HIV/AIDS di Loa Kulu bukan hanya sekadar agenda pembelajaran, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam membangun masyarakat yang peduli terhadap lingkungan dan kesehatan. Dengan kolaborasi lintas sektor, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan, sehingga tercipta lingkungan yang bersih, sehat, dan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya menjaga kualitas hidup. []
Redaksi
