Pelaku Perusakan Jok Motor di Kampus Ternyata Mahasiswa

JAKARTA – Sebuah rekaman CCTV dari area parkir sebuah kampus di Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi viral dan memicu kehebohan publik setelah memperlihatkan tindakan vandalisme yang dilakukan oleh seorang pria terhadap sejumlah jok motor mahasiswa. Perilaku merusak tersebut awalnya memicu tanda tanya besar mengenai identitas pelaku, namun pihak kepolisian memastikan bahwa pelaku ternyata merupakan mahasiswa aktif di kampus yang sama.

Kapolsek Serpong, Kompol Suhardono, mengonfirmasi perkembangan tersebut. Ia menyebut pihaknya bergerak cepat setelah rekaman CCTV tersebar di media sosial dan laporan resmi diterima. “Pelaku sudah teridentifikasi. Iya (mahasiswa kampus tersebut),” ujar Suhardono, Minggu (16/11/2025).

Aksi yang dilakukan pelaku terekam jelas: ia berjalan menyusuri area parkiran, kemudian secara acak merobek jok-jok motor menggunakan sebilah pisau. Rekaman tersebut, yang dilihat pada Kamis (13/11/2025), menunjukkan aksi dilakukan dengan sengaja tanpa adanya upaya pelaku untuk menyembunyikan gerak-geriknya.

Dalam penyelidikan awal, terungkap bahwa tindakan tersebut dilakukan pelaku karena dorongan emosi sesaat. Suhardono menjelaskan bahwa pelaku merasa kesal karena motor miliknya terhalang oleh deretan motor lain ketika hendak keluar dari area parkir. “Alasannya parkir motornya dihalangi sama motor-motor itu,” jelasnya.

Meski demikian, tindakan merusak tersebut memicu kerugian bagi sejumlah mahasiswa. Dalam video lanjutan, tampak belasan motor mengalami kerusakan pada bagian jok, robek akibat benda tajam. Kejadian itu disebut terjadi pada Selasa (11/11/2025) di lantai 3 area parkiran kampus.

Pihak kampus melalui rektorat disebut telah mengambil langkah tegas terkait tindakan mahasiswanya. Selain koordinasi dengan pihak kepolisian, rektorat memastikan proses penanganan internal tetap dilakukan. Menurut Suhardono, sanksi akan diberikan oleh pihak kampus kepada pelaku. “Rektorat akan memberikan sanksi, pelaku akan mengganti semua kerusakan, meminta maaf dan ditangani intern rektorat,” ungkapnya.

Kasus ini menjadi perhatian lantaran menyoroti dinamika emosi mahasiswa yang tengah berada dalam tekanan akademik maupun kehidupan sehari-hari. Publik juga mempertanyakan sistem pengawasan parkir di lingkungan kampus, mengingat aksi tersebut dapat berlangsung tanpa ada petugas yang menyadari secara langsung.

Video tersebut mendapat respons beragam dari warganet. Sebagian menilai tindakan pelaku tidak dapat dibenarkan meskipun ia merasa terhalang, sementara sebagian lain mendorong agar kampus memperbaiki manajemen parkir agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di jalur keluar.

Peristiwa ini juga menjadi pengingat bagi institusi pendidikan mengenai pentingnya sistem pengawasan yang lebih baik di area publik kampus. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan mahasiswa, area parkir sering kali menjadi titik rawan konflik kecil yang dapat berubah menjadi tindakan destruktif jika tidak dikelola dengan baik.

Sejauh ini, pelaku telah menyatakan penyesalannya dan bersedia mengganti seluruh kerugian. Sementara itu, kepolisian terus melakukan pendalaman untuk memastikan tidak ada unsur lain dalam peristiwa tersebut. Kampus dan aparat berharap kejadian ini dapat menjadi evaluasi bersama dan mencegah tindakan serupa terulang di kemudian hari. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *