Paolus Hadi Ajak Masyarakat Sanggau Gemar Konsumsi Ikan
SANGGAU, PRUDENSI.COM-Anggota Komisi IV DPR RI asal Dapil 2 Kalbar, Paolus Hadi mengajak masyarakat Kabupaten Sanggau untuk gemar mengkonsumsi ikan, hal tersebut dilakukan melalui perluasan Safari Gemarikan bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.
“Safari Gemarikan sebagai langkah strategis meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan, hal ini demi mewujudkan masyarakat Kabupaten Sanggau yang sehat, cerdas, dan produktif melalui gemar makan ikan,”ujar Paolus Hadi, ketika menghadiri kegiatan perluasan Safari Gemarikan di Aula Kantor Camat Parindu Kabupaten Sanggau, Rabu (19/11/2025).
Lebih lanjut, Paolus Hadi menyebut tingkat konsumsi ikan masyarakat kita (Sanggau) masih perlu terus ditingkatkan. ia berharap melalui kegiatan ini, masyarakat Parindu dan sekitarnya lebih mencintai dan membiasakan konsumsi ikan setiap hari.
Sebab bukan hanya sehat, tapi juga mendukung tumbuh kembang anak-anak agar lebih cerdas dan kuat jika sering mengkomsumsi ikan,” ujar mantan Bupati Sanggau dua periode ini.
Paolus Hadi menyatakan, bahwa kegiatan ini penting dalam menggalakkan konsumsi ikan di masyarakat Sanggau, terutama karena gizi yang terkandung dalam ikan.
Selain itu, ia berharap melalui bantuan aspirasi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dengan sebaik-baiknya.
Ia juga membeberkan, bahwa progam Kementerian Kelautan Dan Perikanan (KKP) ini membawa berkah bagi masyarakat Kabupaten Sanggau di tengah upaya Pemerintah dalam menurunkan angka stunting.
“Kegiatan kita hari ini berkaitan erat dengan isu yang sedang ditangani oleh pusat secara Nasional yaitu penanganan stunting. Penekanan angka stunting ini merupakan kerja kolaboratif secara Nasional dengan mengikuti sertakan seluruh kementerian” ungkapnya.
Dirinya mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Sanggau untuk lebih banyak mengkonsumsi ikan yang kaya akan protein dan Omega-3 karena sangat baik untuk kesehatan perkembangan otak serta mengurangi resiko stunting pada anak. (*)
