Sheinbaum Tolak Ancaman Serangan Trump

MEXICO CITY – Ketegangan diplomatik antara Meksiko dan Amerika Serikat (AS) mencuat setelah Presiden AS Donald Trump melontarkan ancaman kemungkinan serangan ke wilayah Meksiko sebagai upaya menghentikan aktivitas kartel narkoba. Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum dengan tegas menolak ancaman tersebut dan menegaskan bahwa kedaulatan negaranya tidak bisa diganggu gugat.

Dalam konferensi pers terbaru, Sheinbaum memastikan bahwa negaranya tidak akan tunduk pada tekanan eksternal, termasuk dari AS, meskipun kedua negara memiliki hubungan erat dalam bidang ekonomi dan keamanan.

“Itu tidak akan terjadi,” tegas Sheinbaum, merespons pernyataan Trump yang menyebut bahwa dirinya akan melakukan “apa pun yang harus kami lakukan”, termasuk kemungkinan serangan militer ke Meksiko.

Sheinbaum menekankan bahwa Meksiko menghargai kerja sama internasional, namun menolak segala bentuk intervensi yang dapat merusak kedaulatan negaranya. “Kami tidak menginginkan intervensi oleh pemerintah asing mana pun. Ada kerja sama dan ada koordinasi, tetapi bukan subordinasi,” ujarnya.

Ia juga menyinggung sejarah kelam hubungan kedua negara, ketika Amerika Serikat mencaplok sebagian wilayah Meksiko pada abad ke-19. “Terakhir kali Amerika Serikat datang untuk melakukan intervensi di Meksiko, mereka telah merebut separuh wilayahnya,” ungkapnya, menegaskan kembali bahwa “Kami tidak dapat mengizinkan intervensi.”

Ancaman baru dari Trump disampaikan saat ia menjawab pertanyaan wartawan pada Senin (17/11/2025) waktu setempat. Sang Presiden AS menyatakan kesiapannya mengambil langkah ekstrem jika dianggap perlu untuk mencegah peredaran narkoba lintas batas.

“Apakah saya akan melancarkan serangan di Meksiko untuk menghentikan narkoba? Tidak masalah bagi saya. Apa pun yang harus kita lakukan untuk menghentikan narkoba,” katanya. Trump bahkan menambahkan, “Saya tidak mengatakan saya akan melakukannya, tetapi saya akan bangga untuk melakukannya. Karena kita akan menyelamatkan jutaan nyawa dengan melakukannya.”

Pernyataan tersebut memicu kekhawatiran internasional karena datang di tengah meningkatnya aktivitas militer AS di kawasan Amerika Latin, termasuk pengerahan kapal induk dan aset pertahanan lain ke wilayah dekat Venezuela. Washington menuduh Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, terlibat dalam kartel narkoba, meskipun ia telah membantah keras tuduhan tersebut.

Laporan menyebutkan, pasukan militer AS telah meledakkan lebih dari 20 kapal yang diduga membawa narkoba di wilayah Karibia dan Samudra Pasifik, dengan total korban jiwa sedikitnya 83 orang. Namun hingga kini, Pentagon belum mengajukan bukti konkret atas dugaan keterlibatan kapal-kapal tersebut dalam penyelundupan narkoba.

Melalui pernyataannya, Presiden Sheinbaum menegaskan bahwa Meksiko akan tetap menjunjung tinggi kedaulatan dan tidak akan membiarkan negara asing melakukan tindakan militer di wilayahnya tanpa dasar hukum dan kerja sama internasional yang sah. Ia menekankan pentingnya diplomasi, koordinasi, dan upaya bersama, bukan ancaman dan intervensi sepihak. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *