Jembatan Cikaleho Ambruk, Jalur Ciamis-Cirebon Lumpuh Total

JAKARTA – Infrastruktur penghubung penting di wilayah Ciamis kembali mengalami kerusakan berat. Jembatan Cikaleho yang berada di Desa Buniseuri, Kecamatan Cipaku, dilaporkan ambruk untuk kedua kalinya setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Kejadian ini menyebabkan akses jalan warga menuju Jalur Nasional Ciamis-Cirebon terputus total dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan dari kedua arah.

Dilansir detikJabar, jembatan ambruk pada Senin (24/11/2025) malam. Hujan deras sejak Minggu (23/11/2025) membuat debit air Sungai Cikaleho meningkat signifikan. Arus sungai yang semakin deras menggerus struktur fondasi jembatan hingga akhirnya badan jembatan runtuh sepenuhnya.

Sebelumnya, jembatan ini telah mengalami kerusakan pertama pada Sabtu (08/11/2025). Saat itu, jalan masih bisa digunakan dengan sistem satu arah sambil menunggu perbaikan. Namun, kondisi jembatan yang tidak stabil membuat kerusakan semakin parah, hingga akhirnya seluruh badan jembatan tidak lagi aman dilewati.

Polisi bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis segera mengambil tindakan dengan menutup total akses kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Penutupan dilakukan demi keselamatan para pengguna jalan dan mencegah insiden yang tidak diinginkan.

Kapolsek Cipaku, Iptu Purwahyo, mengonfirmasi bahwa ambruknya jembatan terjadi sekitar pukul 21.30 WIB. “Sekarang sudah ditutup total. Semua jenis kendaraan tidak bisa melintas,” ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian.

Sebagai langkah darurat, aparat setempat langsung menerapkan pengalihan arus kendaraan ke sejumlah jalur alternatif. Purwahyo menjelaskan, pengendara dari arah Kawali dapat berbelok ke kanan melalui jalur Desa Buniseuri menuju Jalatrang hingga tembus ke Baregbeg, Ciamis. Rute ini dinilai paling aman dan memungkinkan untuk dilalui kendaraan dengan berbagai jenis.

Ambruknya Jembatan Cikaleho tidak hanya berdampak pada mobilitas masyarakat, tetapi juga mengganggu kelancaran distribusi barang dan aktivitas ekonomi lokal. Akses menuju pasar, sekolah, serta fasilitas pelayanan publik menjadi terhambat. Para pelajar, pekerja, dan pedagang harus menempuh perjalanan lebih jauh melalui rute alternatif yang memakan waktu dan biaya lebih besar.

Warga sekitar berharap pemerintah daerah hingga pemerintah pusat dapat segera turun tangan menangani kerusakan ini. Mengingat jembatan tersebut merupakan akses vital yang menghubungkan kawasan pedesaan dan jalur nasional, proses rekonstruksi dinilai mendesak dan harus dilakukan secara menyeluruh, bukan hanya perbaikan sementara.

Pengamat kebencanaan menyebut bahwa kerusakan infrastruktur akibat curah hujan tinggi semakin sering terjadi, terutama di wilayah dengan struktur tanah labil dan minim penguatan fondasi relief sungai. Karena itu, selain perbaikan jembatan, evaluasi terhadap ketahanan konstruksi dan mitigasi bencana hidrometeorologi perlu menjadi prioritas. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *