17 Anak Diselamatkan dari Sekte Lev Tahor
JAKARTA – Otoritas keamanan Kolombia mengumumkan keberhasilan operasi penyelamatan 17 anak di bawah umur dari kelompok agama ultra-Ortodoks Yahudi, Lev Tahor, pada Minggu (23/11/2025). Operasi tersebut dilakukan sehari sebelumnya di Yarumal, sekitar 120 kilometer dari Medellin. Aparat juga membawa surat perintah penangkapan yang diterbitkan Interpol atas dugaan tindak penculikan dan perdagangan manusia yang melibatkan komunitas ini.
Menurut laporan kepolisian, anak-anak yang diselamatkan berasal dari Guatemala, Amerika Serikat, dan Kanada. “Ada indikasi bahwa beberapa di antaranya mungkin telah diculik, menyiratkan kemungkinan skenario perdagangan manusia yang disamarkan sebagai ajaran agama,” bunyi laporan tersebut.
Otoritas imigrasi Kolombia menyebut kelompok ini mencari wilayah yang tidak memberlakukan pembatasan atas aktivitas mereka. “Kelompok tersebut ‘mencari negara di mana mereka tidak akan menghadapi pembatasan untuk melanjutkan aktivitas ilegal yang diduga mereka lakukan’,” kata lembaga tersebut.
Lev Tahor, yang berarti “hati yang murni” dalam bahasa Ibrani, didirikan pada 1988 oleh Rabbi Shlomo Helbrans di Israel. Namun seiring waktu, sekte ini berpindah-pindah ke berbagai negara setelah menghadapi berbagai dakwaan hukum. BBC mencatat, kelompok ini kerap meninggalkan negara yang mulai melakukan investigasi terhadap dugaan pelanggaran HAM, eksploitasi anak, hingga pemaksaan pernikahan.
Kelompok ini pernah bermukim di Amerika Serikat, Kanada, Guatemala, hingga Meksiko. Di Guatemala City, markas mereka bahkan pernah digerebek jaksa yang menyelidiki kekerasan terhadap anak. Tuduhan eksploitasi yang pernah muncul antara lain penculikan, penelantaran anak, kehamilan paksa, hingga pemerkosaan.
Pada Desember 2024, otoritas Guatemala menyelamatkan 160 anak dari pemukiman sekte tersebut di Oratorio. Meski demikian, anggota sekte selalu membantah tuduhan dan menyebut mereka mengalami penganiayaan agama. “Lev Tahor bertentangan dengan hukum dan tradisi Yahudi,” kata Marcos Peckel, pakar hubungan internasional dan perwakilan komunitas Yahudi di Kolombia.
Keberadaan mereka di Kolombia menarik perhatian warga lokal. Menurut surat kabar El Colombiano, anggota sekte ini tiba pada akhir Oktober dan terlacak di sebuah hotel di Yarumal. Aparat lalu bergerak setelah menerima laporan tentang dugaan keterlibatan mereka dalam kejahatan terhadap anak-anak.
Sekte Lev Tahor dikenal memiliki aturan yang sangat ketat. Perempuan diwajibkan mengenakan pakaian hitam tertutup dari kepala hingga kaki, sementara pria berpakaian hitam, berjanggut, dan menggunakan topi. Penggunaan teknologi seperti komputer dan televisi sangat dibatasi, sementara pola makan mereka mengikuti aturan kosher ekstrem dan sebagian besar berbahan alami.
Meskipun klaim mereka menekankan kemurnian ajaran agama, sejumlah pengamat menyebut praktik mereka menyimpang dari nilai-nilai Yahudi. Sekte ini juga menolak Zionisme dan percaya bahwa mereka adalah satu-satunya kelompok yang menjaga kemurnian ajaran.
Kasus terbaru di Kolombia menambah panjang daftar pengawasan internasional terhadap sekte ini. Aparat Kolombia menekankan bahwa investigasi masih berjalan dan nasib anak-anak tersebut kini berada di tangan lembaga perlindungan anak. []
Siti Sholehah.
