Ahmad Luthfi Pastikan TKI Seni dalam Perlindungan KBRI

JAKARTA – Perjalanan panjang seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bernama Seni, warga Desa Mergowati, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, akhirnya menemukan titik terang. Setelah hilang kontak selama dua dekade, Seni ditemukan di Malaysia dalam kondisi selamat dan saat ini berada di bawah perlindungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur. Perkembangan ini dengan cepat mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi merespon cepat kabar penemuan tersebut. Ia langsung menjalin komunikasi dengan KBRI Malaysia untuk memastikan perlindungan hukum dan kesehatan bagi Seni. “Saya sudah komunikasi dan koordinasi dengan Dubes. Saya cek, pendampingan hukum sudah diberikan untuk Bu Seni. Sekarang dalam perlindungan Kedutaan,” kata Luthfi dalam keterangan tertulis, Selasa (25/11/2025).

Luthfi juga meyakinkan keluarga bahwa Seni dalam kondisi aman dan sehat meski masih dalam proses pemeriksaan oleh otoritas Malaysia. Ia memastikan Pemprov Jawa Tengah akan mendukung proses pemulangan. “Pemprov Jawa Tengah akan mengupayakan pemulangannya secara cepat, berikut berkoordinasi dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia,” jelasnya.

Dubes Indonesia untuk Malaysia, Indra Hermono, turut memberikan konfirmasi terkait kondisi terkini. Menurutnya, Seni saat ini masih menjalani proses penyelidikan oleh Kepolisian Diraja Malaysia karena terkait kasus dugaan perdagangan orang. “Saya pastikan Bu Seni kondisinya sehat dan aman. Hanya saja, proses hukum penyidikan Polisi Malaysia ini harus dilalui, sehingga pihak keluarga dimohon bersabar,” ujar Indra.

Kabar ditemukannya Seni membawa kelegaan mendalam bagi keluarganya di Temanggung. Riki Alfian, anak Seni, yang selama bertahun-tahun tidak pernah bertemu ibunya, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas upaya pemerintah. “Saya terima kasih kepada seluruh pihak, pemerintah, Kedutaan Besar, Pak Gubernur Ahmad Luthfi, dan Pak Bupati Temanggung, yang saat ini ibu saya diketahui dalam kondisi selamat, sehat dan aman, termasuk langkah upaya memulangkan ibu saya,” ungkap Riki.

Seni pertama kali berangkat ke Malaysia sebagai TKI pada tahun 2004. Saat itu, anaknya Riki baru berusia 3,5 tahun. Enam bulan setelah keberangkatannya, komunikasi perlahan terputus. Sesekali keluarganya menerima kabar bahwa ia bekerja tanpa digaji dan mendapat perlakuan kasar dari majikannya. Informasi itu pun tidak pernah jelas hingga akhirnya, sekitar dua pekan lalu, pihak kepolisian mengungkap kasus perdagangan orang di Malaysia. Salah satu korban yang berhasil diselamatkan adalah Seni.

Kasus ini menjadi sorotan sebagai bentuk keprihatinan atas nasib pekerja migran Indonesia, terutama mereka yang berangkat tanpa perlindungan penuh atau melalui jalur tidak resmi. Pemerintah daerah dan pusat diharapkan dapat memperkuat sistem perlindungan, pengawasan, serta edukasi bagi calon pekerja migran agar kejadian serupa tidak terulang.

Dengan ditemukan dan diamankannya Seni, harapan baru muncul bagi keluarga dan warga sekitar. Kini, proses hukum dan pemulangan menjadi fokus utama agar Seni dapat kembali berkumpul dengan keluarga setelah 20 tahun terpisah. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *