Penembakan Dekat Gedung Putih, 2 Garda Nasional Jadi Korban
JAKARTA – Insiden penembakan terjadi hanya beberapa blok dari Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, pada Kamis (27/11/2025) waktu setempat. Dua anggota Garda Nasional Amerika Serikat dilaporkan menjadi korban dalam insiden yang mengguncang kawasan dengan tingkat pengamanan tinggi tersebut. Kepolisian setempat bergerak cepat dan berhasil menangkap seorang tersangka tak lama setelah kejadian.
Dalam pernyataan resmi di platform X, Kepolisian Washington DC menyampaikan bahwa lokasi penembakan telah diamankan. Mereka memastikan satu pelaku telah ditahan untuk menjalani proses penyelidikan lebih lanjut. “Tempat kejadian perkara sudah diamankan. Satu tersangka telah ditahan,” tulis Kepolisian DC.
Insiden ini menarik perhatian publik karena terjadi di area strategis yang dekat dengan ikon pemerintahan Amerika Serikat, yakni Gedung Putih. Kawasan tersebut dikenal memiliki penjagaan ketat dan menjadi pusat keamanan nasional. Penembakan ini memicu kekhawatiran terkait potensi ancaman keamanan, terutama terhadap aparat militer dan lembaga negara.
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum merilis identitas pelaku maupun motif penembakan. Kondisi kedua korban juga belum dipublikasikan secara rinci. Namun, aksi penembakan terhadap tentara aktif di wilayah ibu kota menambah daftar panjang kasus kekerasan senjata yang terjadi di Amerika Serikat sepanjang tahun ini.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem menyampaikan reaksinya melalui akun X, sekaligus memastikan bahwa Presiden Donald Trump telah mendapatkan laporan langsung mengenai insiden tersebut. Dalam pernyataannya, Kristi meminta masyarakat mendoakan para korban.
“Mari bergabung dengan saya dalam mendoakan dua anggota Garda Nasional yang baru saja ditembak beberapa saat yang lalu di Washington DC,” ujar Kristi Noem.
Pihak Gedung Putih belum memberikan keterangan resmi, namun sumber internal menyebutkan bahwa presiden memantau perkembangan investigasi dan meminta aparat memperketat pengamanan di sekitar wilayah pemerintahan. Selain itu, koordinasi antar lembaga keamanan juga ditingkatkan untuk mengantisipasi potensi aksi serupa.
Sejumlah pakar keamanan menilai bahwa insiden ini dapat memicu evaluasi ulang terhadap prosedur keselamatan bagi anggota Garda Nasional dan personel militer yang berjaga di area publik. Penyelidikan diharapkan dapat membuka titik terang, apakah insiden ini merupakan aksi tunggal atau memiliki keterkaitan dengan kelompok tertentu.
Penembakan yang terjadi di pusat ibu kota negara adidaya ini kembali menegaskan pentingnya pembahasan regulasi kepemilikan senjata api dan perlindungan terhadap aparat keamanan. Masyarakat dan keluarga korban kini menantikan kejelasan mengenai kondisi dua tentara yang menjadi korban, serta proses hukum terhadap pelaku. []
Siti Sholehah.
