Trump Ancam Venezuela dengan Operasi Darat Antinarkoba
JAKARTA – Ketegangan antara Amerika Serikat dan Venezuela kembali memanas setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa operasi penghentian perdagangan narkoba dari Venezuela melalui jalur darat akan segera dimulai. Pernyataan tersebut disampaikan Trump dalam konferensi video dengan pasukan militer AS bertepatan dengan perayaan Thanksgiving pada Kamis (27/11/2025) waktu setempat.
Dilansir kantor berita AFP, Jumat (28/11/2025), Trump berbicara kepada unit pengebom Angkatan Udara yang berbasis di Texas. Dalam pernyataannya yang telah disiapkan, ia menyebutkan, “Dalam beberapa minggu terakhir, Anda telah berupaya untuk menghalangi para pengedar narkoba Venezuela, yang jumlahnya banyak.”
Pemerintah Venezuela sebelumnya menuduh kampanye antinarkoba AS hanya kedok untuk upaya menggulingkan rezim Presiden Nicolas Maduro. Washington memang telah meningkatkan tekanan melalui sanksi, operasi intelijen, hingga aksi militer terbatas di wilayah perbatasan dan perairan internasional.
Beberapa waktu terakhir, militer AS melancarkan serangkaian serangan udara terhadap kapal-kapal yang mereka klaim sebagai bagian dari jaringan penyelundupan narkoba di kawasan Karibia dan Pasifik timur. Meskipun tidak disertai bukti yang jelas, serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 83 orang, berdasarkan perhitungan AFP dari data publik.
Selain operasi udara, AS juga memperlihatkan kekuatan militernya dengan menerbangkan pesawat pengebom strategis seperti B-52 dan B-1B dekat pantai Venezuela. Aksi ini dianggap sebagai pesan kuat terhadap Caracas mengenai keseriusan Washington dalam menindak dugaan kartel narkoba yang beroperasi di wilayah tersebut.
Dalam penjelasannya, Trump menyampaikan bahwa upaya penghentian penyelundupan narkoba melalui laut telah mencapai kemajuan signifikan. “Kita hampir menghentikan — sekitar 85 persen dihentikan melalui laut,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa tren penyelundupan mulai bergeser ke jalur darat. “Anda mungkin memperhatikan bahwa orang-orang tidak ingin mengirimkan melalui laut, dan kita akan mulai menghentikan mereka melalui darat,” kata Trump. “Juga, jalur darat lebih mudah, tetapi itu akan segera dimulai,” tambahnya, tanpa memberikan rincian operasi yang dimaksud.
Meski terus meningkatkan tekanan, Trump dalam beberapa kesempatan tetap menyatakan kesediaannya untuk membuka ruang dialog dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Namun, belum ada tanda-tanda konkret menuju negosiasi.
Ketegangan ini tidak hanya berdampak pada hubungan bilateral AS-Venezuela, tetapi juga memicu perhatian komunitas internasional, mengingat potensi eskalasi konflik bersenjata di kawasan Amerika Latin. Pengamat politik menilai, kebijakan agresif ini juga terkait dengan strategi politik domestik AS menjelang tahun pemilu. []
Siti Sholehah.
