Trump Ancam Blokir Ruang Udara Venezuela
JAKARTA – Ketegangan hubungan diplomatik antara Amerika Serikat (AS) dan Venezuela kembali memanas. Presiden AS Donald Trump mempertegas ancamannya terhadap Caracas dengan menyatakan akan menutup seluruh ruang udara Venezuela. Tindakan tersebut memicu kecaman keras dari pemerintah Venezuela yang menyebut pernyataan Trump sebagai bentuk tekanan politik dan dominasi gaya kolonial.
Dilansir AFP, Minggu (30/11/2025), ancaman tersebut disampaikan secara terbuka oleh Trump melalui jejaring sosial Truth. “Kepada seluruh Maskapai, Pilot, Pengedar Narkoba, dan Pelaku Perdagangan Manusia,” tulis Trump, memberikan peringatan keras kepada siapa pun yang memiliki kepentingan dan aktivitas penerbangan di wilayah udara Venezuela. “Harap anggap RUANG UDARA DI ATAS DAN SEKITAR VENEZUELA SEPENUHNYA DITUTUP,” lanjut Trump.
Pernyataan itu sontak memicu respons keras dari Caracas. Pemerintah Venezuela, yang menilai langkah tersebut sebagai bagian dari upaya tekanan terhadap Presiden Nicolas Maduro, mengecam ancaman Trump sebagai tindakan provokatif. Menurut mereka, tuduhan yang disampaikan AS tidak memiliki dasar yang kuat dan melanggar prinsip kedaulatan negara.
Caracas menilai pembangunan kekuatan militer AS di kawasan Karibia dapat menjadi ancaman serius terhadap stabilitas kawasan. Pemerintah Venezuela bahkan menyebut langkah tersebut sebagai ancaman kolonialis, sekaligus mengkritik keras upaya campur tangan pihak luar dalam urusan domestik negara.
Sementara itu, beberapa hari sebelum pernyataan Trump, regulator penerbangan AS telah meminta seluruh maskapai meningkatkan kewaspadaan pada rute udara yang melintasi kawasan Venezuela. Beberapa maskapai besar mulai mempertimbangkan penangguhan penerbangan karena meningkatnya risiko keamanan di wilayah udara tersebut.
Sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Venezuela menyebut komentar terbaru Trump sebagai “agresi baru yang berlebihan, ilegal, dan tidak beralasan terhadap rakyat Venezuela.” Caracas juga memperingatkan bahwa pembatasan ruang udara akan berdampak luas, termasuk menghambat penerbangan repatriasi bagi warga Venezuela yang sedang dipulangkan dari Amerika Serikat.
Situasi di wilayah udara Venezuela semakin sepi dari aktivitas penerbangan. Menjelang sore, situs pelacakan penerbangan internasional FlightRadar24 menunjukkan hanya sedikit sekali pesawat yang melintas di atas wilayah negara tersebut. Kondisi ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran global terhadap potensi eskalasi konflik antara kedua negara.
Pakar hubungan internasional menilai bahwa peringatan Trump tidak hanya bersifat politis, tetapi juga dapat berdampak langsung pada mobilitas, perdagangan, dan keamanan regional. Jika dilaksanakan sepenuhnya, penutupan ruang udara Venezuela berpotensi mempengaruhi jalur penerbangan komersial internasional, serta menimbulkan implikasi kemanusiaan dan ekonomi yang serius.
Ketegangan ini menambah panjang daftar perselisihan Amerika Serikat dengan Presiden Nicolas Maduro, yang sejak awal dinilai Washington sebagai tidak sah. Hingga kini, belum ada pernyataan lanjutan dari Gedung Putih mengenai rencana teknis dan batas waktu penutupan ruang udara tersebut. []
Siti Sholehah.
