Dua Celurit Disita, Tawuran di Bogor Berhasil Dicegah
BOGOR – Upaya pencegahan tawuran antarremaja kembali membuahkan hasil di wilayah Bogor Selatan, Kota Bogor. Warga bersama aparat kepolisian sigap mengamankan delapan remaja yang diduga tengah bersiap melakukan aksi bentrok. Dua bilah senjata tajam jenis celurit turut disita sebagai barang bukti.
Kasi Humas Polresta Bogor Kota, Ipda Eko Agus, menjelaskan bahwa penangkapan ini berawal dari laporan masyarakat mengenai rencana tawuran di kawasan Kelurahan Mulyaharja. Petugas kemudian melakukan patroli dan pengawasan di sejumlah titik rawan ketika sekelompok remaja melintas dengan perilaku mencurigakan.
“Telah diamankannya 8 (delapan) orang anak remaja diduga akan tawuran oleh Polmas, Bhabinkamtibmas serta warga Kelurahan Mulyaharja,” kata Ipda Eko Agus, Minggu (30/11/2025).
Menurut keterangan Eko, kelompok tersebut melintas dengan dua sepeda motor. Yang mencengangkan, masing-masing motor ditumpangi empat orang dan dikendarai dengan kecepatan tinggi. Hal ini menimbulkan kecurigaan petugas yang segera melakukan pengejaran.
“Pada saat pemeriksaan wilayah, melintas anak sebanyak 2 motor dengan berboncengan 4 orang dalam 1 motor dengan kecepatan penuh. Spontan kita kejar dan diamankan 4 orang di depan Perumahan Arga dan 4 orang di depan Cabana,” ujar Eko.
Setelah berhasil diamankan, petugas melakukan penggeledahan terhadap para remaja tersebut. Dari hasil pencarian, ditemukan dua buah senjata tajam jenis celurit yang diduga akan digunakan dalam aksi tawuran. Namun, belum diketahui secara pasti siapa pemilik senjata tersebut.
“Setelah dilakukan pencarian, didapat dua sajam jenis celurit, namun tidak diketahui milik siapa. Kemudian, kedelapan anak remaja tersebut dibawa ke Polsek Bogor Selatan berikut sajam,” lanjut Eko.
Polisi kemudian membawa para remaja ke Polsek Bogor Selatan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tidak hanya itu, pihak kepolisian juga mengambil langkah persuasif dengan menghadirkan orang tua dan pihak sekolah guna memberikan pembinaan.
“Tindakan selanjutnya, mengamankan delapan orang anak tersebut. Mengamankan dua BB sajam jenis clurit. Mengundang orang tua dan pihak sekolah untuk pembinaan,” imbuhnya.
Kasus ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya peran masyarakat, keluarga, dan institusi pendidikan dalam mengawasi aktivitas anak-anak muda. Kolaborasi antara warga dan aparat terbukti efektif dalam mencegah potensi tawuran yang dapat membahayakan keselamatan publik. []
Siti Sholehah.
