Mantan Gubernur Maluku Said Assagaff Wafat, Airlangga Sampaikan Belasungkawa
JAKARTA – Kabar duka datang dari dunia pemerintahan Indonesia. Mantan Gubernur Maluku periode 2014–2019, Said Assagaff, berpulang pada usia 72 tahun. Ia menghembuskan napas terakhir pada Sabtu (30/11/2025) pukul 17.50 WIB di Jakarta, setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Kepergian tokoh yang dikenal dekat dengan masyarakat Maluku itu meninggalkan duka bagi banyak kalangan, termasuk jajaran pemerintah pusat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyempatkan diri untuk melayat ke rumah duka yang berlokasi di kawasan Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan. Kedatangannya tidak hanya sebagai pejabat negara, tetapi juga sebagai sahabat yang pernah bekerja bersama almarhum dalam sejumlah kesempatan pemerintahan dan pembangunan daerah. Airlangga tampak menyampaikan belasungkawa langsung kepada keluarga yang ditinggalkan.
Dalam keterangannya, Airlangga Hartarto mengatakan almarhum merupakan sosok yang memiliki komitmen kuat terhadap kesejahteraan rakyat, khususnya masyarakat Maluku. “Saya menyampaikan duka mendalam atas kepergian beliau sahabat saya mantan Gubernur Maluku Said Assagaff. Beliau sosok yang baik, ikhlas berjuang untuk masyarakat khususnya Maluku, dan pekerja keras. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan perjuangan almarhum untuk masyarakat Maluku dilanjutkan penerusnya,” ucap Airlangga.
Said Assagaff diketahui aktif mendorong pembangunan ekonomi lokal, khususnya sektor kelautan dan perikanan. Di masa kepemimpinannya, ia turut memperjuangkan peningkatan akses pendidikan dan kesehatan di wilayah-wilayah terpencil Maluku. Sosoknya dikenal luas sebagai pemimpin yang sederhana, dekat dengan masyarakat, serta memiliki semangat kuat memperjuangkan potensi daerah kepulauan.
Kehadiran sejumlah tokoh di rumah duka menjadi gambaran bagaimana almarhum memiliki pengaruh luas, tidak hanya di lingkup Maluku, tetapi juga secara nasional. Meski telah purna tugas, pemikiran dan dedikasinya masih dikenang sebagai bagian dari kontribusi pembangunan daerah di kawasan timur Indonesia.
Selain para pejabat dan kolega, beberapa warga Maluku yang berdomisili di Jakarta juga terlihat memberikan penghormatan terakhir. Mereka menyebut almarhum sebagai figur yang selalu membuka ruang dialog dan pendekatan budaya dalam membangun daerah tanpa meninggalkan nilai-nilai lokal.
Hingga berita ini ditulis, keluarga belum memberikan informasi resmi terkait prosesi pemakaman. Namun, beberapa sumber menyebut kemungkinan almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) atau di Maluku, bergantung pada keputusan keluarga besar serta pemerintah.
Kepergian Said Assagaff menjadi pengingat bahwa sosok pemimpin tidak hanya diukur dari jabatan, tetapi juga dari dedikasi, ketulusan, dan semangat melayani. Warisan perjuangannya diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk terus membangun Maluku dan Indonesia. []
Siti Sholehah.
