Trump: Israel Harus Jaga Dialog dengan Suriah
JAKARTA – Situasi geopolitik di Timur Tengah kembali menjadi pusat perhatian setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyampaikan pernyataan tegas terkait hubungan Israel dan Suriah. Melalui pesan publik yang disampaikan di platform Truth Social, Trump menyoroti pentingnya stabilitas regional, terutama pasca-perubahan kepemimpinan di Suriah yang kini dipimpin Ahmed al-Sharaa.
Pernyataan tersebut muncul hanya beberapa hari setelah operasi militer Israel di wilayah selatan Suriah menewaskan lebih dari selusin orang. Kondisi ini memicu kekhawatiran berbagai pihak mengenai potensi meningkatnya eskalasi konflik di kawasan tersebut.
Dalam unggahannya, Trump menekankan pentingnya menjaga komunikasi terbuka antara dua negara yang selama puluhan tahun berada dalam ketegangan. “Sangat penting bagi Israel untuk mempertahankan dialog yang kuat dan jujur dengan Suriah, dan tidak ada yang terjadi yang akan mengganggu evolusi Suriah menjadi negara yang makmur,” kata Trump, sebagaimana dikutip AFP, Selasa (02/12/2025).
Bagi Trump, perubahan politik di Suriah merupakan titik krusial. Ia menyatakan puas dengan langkah-langkah awal pemerintahan Sharaa, yang beberapa waktu lalu melakukan kunjungan bersejarah ke Gedung Putih. Kunjungan tersebut menjadi simbol upaya membangun hubungan diplomatik baru setelah koalisi pimpinan Sharaa menggulingkan Bashar al-Assad setahun sebelumnya.
Sementara itu, peningkatan intensitas serangan Israel terhadap sejumlah titik di Suriah menambah rumit dinamika kawasan. Dalam insiden terbaru yang disebut paling mematikan, 13 orang dikabarkan tewas dalam operasi Israel yang menargetkan sebuah kelompok di wilayah selatan. Aksi ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak dan menempatkan upaya rekonsiliasi Suriah–Israel dalam posisi rentan.
Trump, yang sejak awal mendukung pakta keamanan antara kedua negara, kembali menegaskan keyakinannya terhadap pemerintahan baru Suriah. Ia mengatakan Sharaa “bekerja keras untuk memastikan hal-hal baik terjadi, dan bahwa Suriah dan Israel akan memiliki hubungan yang langgeng dan sejahtera bersama.”
Lebih jauh, Trump menyatakan bahwa AS memiliki komitmen kuat untuk mendampingi proses pemulihan Suriah pascaperang panjang. Menurutnya, Washington tengah fokus memastikan pemerintahan Sharaa dapat menjalankan mandat membangun kembali stabilitas sosial dan ekonomi negeri tersebut. Upaya memperbaiki hubungan Suriah–Israel juga dianggap sebagai bagian penting dari upaya menciptakan perdamaian jangka panjang di Timur Tengah, terutama setelah gencatan senjata rapuh di Gaza pada Oktober lalu.
Meskipun demikian, berbagai analis menilai bahwa tantangan besar masih menanti. Operasi militer Israel yang terus berlanjut serta belum pulihnya sepenuhnya kondisi Suriah berpotensi menghambat proses diplomasi yang tengah dirintis. Meski begitu, peringatan Trump dianggap sebagai sinyal bahwa AS ingin mencegah konflik yang lebih luas sekaligus mendukung stabilisasi kawasan yang selama ini rentan memanas. []
Siti Sholehah.
