Ojol Bogor Tewas Gantung Diri, Polisi Ungkap Motif

BOGOR – Suasana tenang di kawasan Bogor Selatan, Kota Bogor, mendadak berubah mencekam setelah seorang pengemudi ojek online (ojol) berinisial MU ditemukan tak bernyawa di dalam musala sebuah toko perlengkapan outdoor. Temuan tersebut mengundang perhatian warga sekitar karena lokasi kejadian berada di tempat yang sehari-hari cukup ramai disinggahi pengunjung dan pekerja.

Peringatan penting kembali disampaikan oleh pihak berwenang dan tenaga kesehatan agar masyarakat tidak meniru tindakan serupa. Mereka menegaskan bahwa setiap orang yang merasakan tekanan psikologis—terutama yang sudah mengarah pada keinginan mengakhiri hidup—harus segera mencari bantuan dari tenaga profesional seperti psikolog, psikiater, atau layanan kesehatan mental terdekat.

Insiden itu terungkap pada Selasa (02/12/2025) pagi, saat seorang office boy toko outdoor tersebut memasuki musala untuk mulai membersihkan area sekitar pukul 06.00 WIB. Betapa terkejutnya ia ketika mendapati MU dalam kondisi tergantung. Penemuan itu segera dilaporkan ke pihak kepolisian.

Kapolsek Bogor Selatan, AKP Sonson Sudarsono, mengonfirmasi bahwa korban bukan bagian dari karyawan toko, namun dikenal cukup dekat dengan lingkungan sekitar.

“Itu kejadian di musala toko, tapi dia bukan karyawan toko. Jadi dia biasa ngojek online cuma biasa nongkrong di situ. Memang suka ikut bantu-bantu jaga toko kalau malam, tapi bukan karyawan,” ujar Sonson.

Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh anggota Polsek Bogor Selatan bersama unit Pamapta dan tim Inafis. Mereka melakukan proses identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Setelah pemeriksaan awal selesai, jasad korban dibawa ke RSUD Kota Bogor.

“Kemudian anggota Polsek Bogor Selatan bersama Pamapta, tim Inafis datang dan melakukan identifikasi dan olah TKP. Setelah itu jasad korban kita evakuasi ke RSUD Kota Bogor. Dari hasil olah TKP itu murni gantung diri,” kata Sonson.

Keterangan lebih lanjut dari rekan-rekan dekat korban memberikan gambaran mengenai dugaan penyebabnya. MU disebut tengah menghadapi tekanan berat dari dua sisi: persoalan keluarga dan urusan utang yang menumpuk. Kondisi tersebut diduga membuat korban berada dalam tekanan yang semakin sulit ditangani.

“Informasi sementara ada masalah keluarga, masalahnya mungkin karena utang-piutang juga, sampai bisa terjadi seperti itu,” ungkap Kapolsek.

Peristiwa ini kembali menjadi pengingat bahwa persoalan mental dan tekanan hidup merupakan isu nyata yang bisa dialami siapa pun. Masyarakat diimbau untuk lebih peka terhadap tanda-tanda stres berat atau depresi yang mungkin dialami orang terdekat, serta tidak ragu untuk mengarahkan mereka mencari bantuan profesional. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *