Verrel Klarifikasi Rompi Taktis Saat Tinjau Banjir

JAKARTA – Kunjungan anggota Komisi X DPR RI, Verrel Bramasta, ke wilayah terdampak banjir di Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu, 30 November 2025, memunculkan perbincangan warganet. Foto-foto yang diunggah Verrel melalui akun Instagram pribadinya memperlihatkan dirinya mengenakan sebuah rompi hitam saat meninjau lokasi bencana. Tak sedikit pengguna media sosial yang menduga rompi tersebut adalah rompi antipeluru, menimbulkan spekulasi terkait tujuan dan kondisi keamanan selama kunjungan berlangsung.

Menanggapi hal itu, Verrel memberikan penjelasan. Ia menegaskan bahwa perlengkapan yang dipakainya bukanlah alat pelindung balistik sebagaimana diasumsikan sebagian warganet. “Rompi tersebut bukan rompi anti-peluru, melainkan tactical vest yang umum dipakai di kegiatan lapangan,” ujar Verrel saat dikonfirmasi, Selasa (02/12/2025).

Rompi taktis yang digunakan Verrel, menurutnya, merupakan perlengkapan standar yang biasa dipakai untuk aktivitas luar ruangan, khususnya ketika kondisi medan menuntut mobilitas tinggi. Ia menuturkan bahwa rompi tersebut tidak dilengkapi pelat balistik dan tidak dirancang sebagai alat pertahanan diri. “Rompi taktis ini tidak dilengkapi pelat balistik, dan fungsinya memang untuk membawa perlengkapan. Saya pada saat itu membawa perlengkapan seperti air minum, uang kas untuk dibagi-bagi, dan sebagainya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Verrel menjelaskan alasan praktis memilih rompi tersebut. Keberadaan sistem kantong modular (MOLLE) memudahkannya membawa berbagai barang kecil tanpa harus menghambat aktivitas di lapangan. “Kenapa memilih untuk memakai rompi ini? Keunggulan dari rompi ini memiliki sistem kantong modular (MOLLE) yang memudahkan untuk membawa beberapa barang sekaligus tanpa menghambat gerak,” sambungnya.

Ia menambahkan bahwa medan bencana memiliki kondisi serba cepat dan berubah-ubah, sehingga setiap perlengkapan yang digunakan harus mempermudah pergerakan tim dan relawan. “Saat turun di area bencana, kondisi sangat dinamis, sehingga karena tingginya mobilitas, perlu membawa perlengkapan secara praktis agar bisa cepat membantu warga dan tim di lapangan,” papar Verrel.

Seiring beredarnya spekulasi publik, ia menegaskan kembali bahwa anggapan rompi antipeluru atau rompi pelampung sama sekali tidak benar. “Jadi distorsi informasi yang terjadi, dibilang antipeluru atau pelampung, salah besar,” katanya.

Verrel mengungkapkan bahwa fokus utamanya saat berada di Sumbar adalah memastikan penanganan terhadap warga terdampak berjalan cepat. Dalam kunjungan tersebut, ia menyerahkan bantuan, mendengarkan keluhan warga, serta berdialog dengan pemerintah daerah. “Untuk mendengar keluhan dari masyarakat setempat agar bisa saya sampaikan kepada rekan-rekan di DPR dan menyuarakan di forum yang bersangkutan,” tuturnya.

Kunjungan itu merupakan bagian dari upaya koordinasi dan respon cepat terhadap bencana yang melanda beberapa wilayah Sumatera Barat dalam beberapa pekan terakhir. Dengan klarifikasi tersebut, Verrel berharap publik tidak lagi terpaku pada spekulasi mengenai rompi yang dipakainya, melainkan pada tujuan utama kunjungan yang berkaitan dengan bantuan kemanusiaan. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *