Kinerja Menggeliat, Laba Bank Kalbar Naik 11 Persen Tembus Rp403 Miliar Kuartal III Akhir Tahun 2025
CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 82
Direktur utama Bank Kalbar, Rokidi mengungkapkan bahwa kunci keberhasilan kinerja hingga capai kuartal III 2025 ini tidak lepas dari strategi pengelolaan pendapatan dan efisiensi biaya yang telah diukur.
Pihaknya akan terus tingkatkan pendapatan baik operasional maupun non operasional sembari mengendalikan biaya yang sifatnya controllable maupun uncontrollable. Dimana sepanjang sembilan bulan pertama 2025, kredit dan pembiayaan Bank Kalbar tumbuh sebesar 7.00 persen menjadi Rp2 trilliun.
Pertumbuhan kredit ini ditopang oleh sektor produktif terutama perdagangan dan perkebunan serta segmen usaha mikro kecil dan MKM yang tetap menjaga fokus utama. Kredit konsumtif sebagai captive market ini tidak boleh ditinggalkan supaya kontribusinya menjadi seimbang.
Dari sisi kualitas aset, rasio non performing loan (NPL) gross berada di level 2.20 persen sedikit meningkat dari 2.19 persen tahun lalu namun NPL net berhasil ditekan ke titik 0.72 persen dari sebelumnya mencapai angka 0.84 persen.
Ekspansi kredit mereka masih masif namun sudah selektif dan prudent sehingga tetap menghasilkan laba optimal.
Sementara dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) Bank Kalbar tercatat naik sebesar 5.86 persen menjadi Rp20.40 triliun.
Pertumbuhan DPK ditopang dari current account savings account atau CASA adalah dana murah yang di dalamnya terdiri atas giro dan tabungan masing-masing tumbuh 9 persen dan 5 persen. Sedangkan pada pos deposito naik sebesar 5 persen.
Secara keseluruhan, dana murah Bank Kalbar tumbuh mencapai angka 6.24 persen dari Rp12.25 triliun menjadi Rp13.01 triliun. Alhasil rasio dana murah terhadap DPK naik dari 63.55 persen menjadi 63.77 persen.
Sejalan dengan kinerja intermediasi yang apik, total aset Bank Kalbar per hari ini mampu menembus angka fantastis senilai Rp27 triliun naik sebesar 6.30 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp25 triliun.
Rokidi menjelaskan bahwa Bank Kalbar terus memperkuat strategi meningkatkan dana murah dan selanjutnya menawarkan bunga simpanan yang sifatnya kompetitif tanpa mengorbankan efisiensi biaya dana.
Fokus mereka adalah menjaga keseimbangan diantara ekspansi kredit dan likuiditas yang sehat. Hal ini dilakukan supaya loan to deposit ratio (LDR) terjaga dengan baik.
Hingga hari ini LDR Bank Kalbar tercatat mengalami peningkatan menuju angka 84.43 persen dari tahun sebelumnya senilai 83.54 persen yang mencerminkan adanya penyaluran kredit yang semakin optimal di tengah pertumbuhan dana pihak ketiga.
Dari sisi rasio profitabilitas, return on asset (ROA) menjadi terkoreksi ke tingkat 3 persen dari 2.64 persen. Sementara return on equity (ROE) menguat menjadi angka 13 persen dari 12.38 persen.
Meskipun net interest margin (NIM) turun tipis menjadi 6.30 persen, efisiensi operasional Bank Kalbar tunjukkan peningkatan nyata. Hal ini terlihat dari penurunan cost to income ratio (CIR) menjadi angka 58 persen dari 61.47 persen.
Sementara itu rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mengalami kenaikan tipis ke angka 70.31 persen dari angka 69.41 persen namun masih berada di level efisiensi.(*)
