Jaringan Penculikan Terungkap, Tiga Anak Dibawa ke Jakarta
JAMBI — Kepolisian tengah mendalami dugaan keterlibatan jaringan perdagangan dan penculikan anak setelah tiga balita ditemukan berada di lingkungan kelompok Suku Anak Dalam (SAD) Merangin, Jambi. Penemuan yang mengundang perhatian ini berawal dari pengembangan laporan di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Barat dan Polda Metro Jaya, yang sebelumnya menangani sejumlah kasus anak hilang.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi, Kombes Jimmy Christian Samma, mengonfirmasi bahwa ketiga balita tersebut telah dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. “Iya ada tiga (anak) dibawa ke Jakarta,” ujar Jimmy, Senin (08/12/2025).
Informasi yang dihimpun menunjukkan bahwa ketiga balita itu ditemukan bersama dua warga SAD, masing-masing berinisial L dan R. Keduanya kini diamankan polisi dan diduga memiliki peran penting sebagai penghubung dalam transaksi anak, baik dengan pihak luar maupun kelompok SAD. Dugaan tersebut menguat setelah penyidik menemukan kesesuaian pola dengan laporan sebelumnya terkait hilangnya anak di sejumlah daerah.
Menurut Jimmy, dua orang tersebut berperan sebagai perantara yang menerima anak dari pihak penjual untuk kemudian ditawarkan kepada komunitas SAD. “(Sebagai) perantara. Menerima dari penjual anak dan menjual anak ke SAD,” ungkap Jimmy.
Temuan ini menambah panjang daftar kasus yang melibatkan jaringan jual-beli anak, baik untuk tujuan eksploitasi maupun tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Bahkan, sebelum penemuan di Merangin, polisi telah membongkar kasus hilangnya Bilqis, seorang anak berusia empat tahun di Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam kasus tersebut, L dan R juga disebut sebagai perantara yang sama. Bukti-bukti awal mengindikasikan bahwa alur membawa anak ke wilayah SAD dilakukan secara terstruktur, bukan insidental.
Situasi ini memunculkan kekhawatiran tersendiri mengingat wilayah SAD selama ini dikenal memiliki pola hidup tertutup dan sering dijadikan lokasi persembunyian oleh pelaku kejahatan tertentu. Penemuan tiga balita di tengah komunitas tersebut menambah urgensi bagi aparat untuk menelusuri mata rantai pelaku di luar dua orang yang telah diamankan.
Polda Jambi bersama penyidik dari Polda Metro Jaya kini terus melakukan pendalaman termasuk menelusuri latar belakang orang tua para balita, kemungkinan keterlibatan jaringan lintas daerah, serta indikasi eksploitasi yang mungkin telah dialami korban. Di sisi lain, pihak berwenang juga memastikan kesehatan dan keselamatan ketiga anak selama proses pemeriksaan berlangsung di Jakarta.
Polisi menegaskan bahwa perkembangan kasus ini akan disampaikan setelah rangkaian pemeriksaan selesai. Penyelidikan mendalam terus dilakukan untuk memastikan apakah ada pelaku lain yang terlibat dalam jaringan yang diduga telah beberapa kali memindahkan anak ke berbagai wilayah. []
Siti Sholehah.
