Gubernur Lampung Apresiasi Sosialisasi Empat Pilar Lewat Seni

JAKARTA — Upaya MPR RI dalam menyosialisasikan Empat Pilar terus dilakukan melalui berbagai pendekatan. Salah satu yang mendapat apresiasi datang dari Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, yang menilai pendekatan seni dan budaya sebagai cara yang paling efektif untuk menjangkau masyarakat lintas usia dan latar belakang. Pandangannya itu disampaikan saat menghadiri Pagelaran Rakyat di Youth Center PKOR Way Halim, Bandar Lampung.

“Seni itu cepat dipahami dan budaya itu melekat. Ketika pesan kebangsaan disampaikan melalui pertunjukan rakyat seperti ini, yang diserap bukan hanya informasi tetapi juga rasa kebangsaan,” kata Rahmat Mirzani dalam keterangan tertulis, Rabu (10/12/2025).

Pagelaran tersebut menjadi ruang temu antara ekspresi budaya lokal dan pesan kebangsaan, sekaligus menjadi bagian dari upaya memperkuat kecintaan masyarakat terhadap warisan Nusantara di tengah derasnya digitalisasi. Rahmat menegaskan bahwa Lampung merupakan daerah yang sangat mencerminkan keberagaman Indonesia. Kehadiran berbagai etnis dari banyak daerah, menurutnya, menunjukkan nilai Bhinneka Tunggal Ika yang tetap terjaga.

Dalam kesempatan itu, Rahmat juga menyoroti derasnya pengaruh budaya asing yang masuk melalui teknologi digital. Di hadapan para pegiat seni dan kreator konten, ia menyampaikan pesan agar generasi muda Lampung dapat berperan sebagai penjaga identitas budaya melalui karya yang kreatif dan relevan dengan perkembangan zaman.

“Kalau seni dan budaya bisa viral, kenapa Empat Pilar tidak bisa? Saya titip kepada para pegiat kreativitas, kalian lah instrumen terkuat dalam menjaga budaya dan memperkuat identitas kita,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua MPR RI Ahmad Muzani turut memberikan pandangannya dalam sambutan acara tersebut. Ia menilai Lampung memiliki potensi besar sebagai pusat pertumbuhan seni, terutama dengan banyaknya talenta muda yang aktif berkarya. Menurutnya, keberagaman budaya di Lampung dapat menjadi modal kuat untuk menghasilkan karya yang kompetitif, baik secara nasional maupun global.

“Korea Selatan bisa mendunia lewat seni pop. Kita pun punya peluang yang sama. Mungkin saja yang duduk di kiri atau kanan saya hari ini suatu hari menjadi artis top nasional, bahkan dunia,” ujar Muzani.

Ia kemudian menyinggung contoh fenomenal Pacu Jalur di Riau yang sempat mendunia karena kekuatan momentum dan daya tarik budaya lokal. Muzani menilai bahwa segala bentuk ekspresi seni—baik modern, pop, maupun tradisional—merupakan aset bangsa yang perlu dirawat melalui ruang-ruang kreatif seperti Pagelaran Rakyat.

Menutup acara, Muzani mengajak masyarakat terus menjaga semangat berkesenian dan tidak melupakan nilai persatuan, sambil mendoakan masyarakat Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang sedang menghadapi bencana.

Pagelaran Rakyat sendiri berlangsung meriah. Ribuan warga memenuhi Youth Center untuk menikmati sajian seni mulai dari Campursari, Jaranan, hingga penampilan kreator digital melalui TikTok Live, menggambarkan pertemuan harmonis antara budaya tradisional dan era modern. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *