Teman Sendiri Tikam Hingga Tewas, Pelaku Kabur
MALANG — Upaya Polres Malang untuk mengungkap kasus penusukan yang menewaskan ES (22) terus dikebut, seiring pelaku yang hingga kini masih melarikan diri. Peristiwa tragis itu terjadi di Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, pada Kamis (11/12/2025), dan menyisakan duka mendalam bagi keluarga serta warga sekitar. Pelaku yang diketahui berinisial H (24) kabur setelah menusuk korban pada bagian perut dalam sebuah cekcok yang diduga berawal dari persoalan pribadi.
Korban sempat mendapatkan pertolongan medis di Puskesmas Ketawang setelah mengalami luka tusuk cukup parah. Namun, kondisi ES yang kritis membuat upaya tim medis tidak membuahkan hasil. Ia dinyatakan meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif, tak lama setelah dibawa oleh warga yang berusaha menyelamatkannya.
Setelah menerima laporan dari pihak puskesmas mengenai pasien yang datang dengan luka tusuk, aparat kepolisian segera bergerak menuju lokasi kejadian. Sesampainya di tempat perkara, petugas melakukan olah TKP dan menemukan sebilah pisau yang diduga menjadi alat penusukan. Pisau tersebut langsung diamankan sebagai barang bukti penting dalam proses penyelidikan. Selain itu, polisi juga memeriksa beberapa saksi mata yang berada di lokasi saat insiden berdarah itu berlangsung.
Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menegaskan bahwa pengejaran terhadap pelaku terus dilakukan tanpa henti. “Pelaku melarikan diri setelah kejadian. Saat ini tim di lapangan sedang melakukan pengejaran, dan kami harap pelaku segera tertangkap,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa pihak kepolisian berkomitmen penuh untuk menuntaskan kasus ini guna memberikan rasa keadilan bagi keluarga korban.
Hingga kini, pemeriksaan terhadap saksi-saksi masih berjalan. Polisi mencoba menelusuri ulang kronologi lengkap dari awal pertengkaran hingga terjadinya penusukan. “Motif dan keterangan lengkap adanya penusukan di Gondanglegi masih kami dalami,” kata Bambang. Keterangan para saksi menjadi kunci untuk memastikan apakah ada unsur perencanaan atau tindakan spontan yang dipicu emosi.
Informasi sementara mengarah pada dugaan bahwa cekcok antara pelaku dan korban dipicu masalah uang dan sepeda motor. Keduanya diketahui memiliki hubungan pertemanan sebelum insiden tersebut. Perselisihan yang awalnya bersifat personal itu berubah menjadi konfrontasi fisik yang berakhir dengan tragedi. Warga sekitar pun masih terkejut karena hubungan keduanya selama ini tidak pernah diwarnai konflik serius.
Polisi mengimbau masyarakat yang mengetahui keberadaan pelaku agar segera melapor. Sementara itu, keluarga korban berharap pelaku segera ditangkap dan proses hukum dapat berjalan sesuai prosedur. Kasus ini kembali menjadi pengingat bahwa persoalan kecil yang tidak diselesaikan dengan kepala dingin dapat berubah menjadi peristiwa fatal yang merenggut nyawa seseorang. []
Siti Sholehah.
