Penembakan Massal di Bekkersdal Afsel, 10 Orang Tewas
JOHANNESBURG – Aksi kekerasan bersenjata kembali mengguncang Afrika Selatan setelah sekelompok orang bersenjata tak dikenal melakukan penembakan massal di sebuah kawasan permukiman kumuh di luar Johannesburg. Insiden yang terjadi di Bekkersdal, sekitar 40 kilometer barat daya Johannesburg, itu menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai 10 orang lainnya, menambah daftar panjang tragedi kekerasan yang terus menghantui negara tersebut.
Peristiwa berdarah itu terjadi di wilayah yang dikenal sebagai kawasan miskin dan padat penduduk, tak jauh dari sejumlah tambang emas utama Afrika Selatan. Berdasarkan keterangan kepolisian, kelompok bersenjata tersebut menembaki warga secara acak di jalanan, menciptakan kepanikan dan ketakutan di tengah masyarakat setempat. Hingga kini, aparat keamanan masih menyelidiki motif di balik serangan brutal tersebut.
“Beberapa korban ditembak secara acak di jalanan oleh kelompok bersenjata tak dikenal. Sepuluh orang tewas. Kami belum memiliki rincian identitas mereka,” kata Juru Bicara Polisi untuk Provinsi Gauteng, Brigadir Brenda Muridili, kepada AFP.
Penembakan dilaporkan terjadi di sekitar sebuah kedai atau bar yang berada di kawasan Bekkersdal. Lokasi tersebut diketahui sebagai area yang kerap menjadi titik aktivitas sosial warga, termasuk penjualan minuman keras secara ilegal. Sejumlah korban yang mengalami luka tembak langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis intensif.
Serangan ini menjadi penembakan massal kedua yang terjadi di Afrika Selatan sepanjang Desember 2025. Sebelumnya, pada 6 Desember lalu, sekelompok pria bersenjata juga menyerbu sebuah hostel di dekat ibu kota Pretoria. Insiden tersebut menewaskan belasan orang, termasuk seorang anak berusia tiga tahun. Rentetan kejadian ini semakin memperkuat kekhawatiran publik terhadap tingginya eskalasi kekerasan bersenjata di negara tersebut.
Pihak kepolisian menyatakan bahwa penembakan di Bekkersdal terjadi di lokasi yang diduga menjalankan aktivitas penjualan alkohol secara ilegal. Meski demikian, aparat belum memastikan apakah hal tersebut berkaitan langsung dengan motif penyerangan. Hingga saat ini, belum ada kelompok atau pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Afrika Selatan sendiri merupakan negara dengan tingkat kejahatan yang tergolong tinggi. Dengan populasi sekitar 63 juta jiwa, negara ini kerap menempati peringkat teratas dalam statistik pembunuhan global. Faktor kemiskinan, pengangguran, peredaran senjata api ilegal, serta lemahnya penegakan hukum di sejumlah wilayah disebut menjadi pemicu utama tingginya angka kriminalitas.
Insiden penembakan massal ini kembali membuka diskusi luas di kalangan masyarakat dan pengamat keamanan mengenai efektivitas kebijakan pengendalian senjata serta perlindungan warga sipil, khususnya di kawasan-kawasan miskin yang rawan konflik. Banyak pihak mendesak pemerintah Afrika Selatan untuk meningkatkan patroli keamanan, memperketat pengawasan senjata api, dan mengambil langkah tegas terhadap aktivitas ilegal yang berpotensi memicu kekerasan.
Sementara itu, suasana duka menyelimuti Bekkersdal. Warga setempat masih diliputi ketakutan dan trauma akibat kejadian tersebut. Aparat keamanan terus berjaga di sekitar lokasi untuk mencegah kemungkinan serangan lanjutan, sembari melakukan penyelidikan mendalam guna mengungkap pelaku dan motif di balik penembakan massal yang merenggut banyak korban jiwa itu. []
Siti Sholehah.
