Hamas Akui Abu Obeida Gugur Akibat Serangan Udara Israel

JAKARTA – Kelompok Hamas akhirnya mengonfirmasi kabar kematian salah satu figur paling dikenal dalam struktur militernya. Sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, menyatakan bahwa juru bicara mereka, Abu Obeida, telah tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza. Pengumuman tersebut menutup spekulasi panjang terkait nasib tokoh yang selama ini menjadi wajah komunikasi militer Hamas ke publik internasional.

Pernyataan resmi itu disampaikan melalui video yang diunggah di saluran Telegram Brigade Ezzedine al-Qassam pada Senin (29/12/2025). Dalam pernyataannya, kelompok tersebut memberikan penghormatan khusus kepada Abu Obeida yang selama bertahun-tahun dikenal sebagai sosok bertopeng dan jarang terlihat secara langsung di hadapan publik.

“Kami berhenti sejenak untuk memberi penghormatan kepada… pria bertopeng yang dicintai oleh jutaan orang… komandan dan juru bicara Brigade Qassam yang gugur sebagai martir, Abu Obeida,” tulis kelompok tersebut.

Pengakuan ini muncul beberapa bulan setelah Israel lebih dulu mengklaim telah menewaskan Abu Obeida dalam serangan udara pada 30 Agustus 2025. Saat itu, pihak Israel menyebut serangan tersebut sebagai bagian dari operasi besar untuk melumpuhkan struktur kepemimpinan Hamas. Namun, klaim tersebut sempat diragukan karena tidak ada konfirmasi langsung dari pihak Hamas hingga pengumuman terbaru ini.

Selama hampir dua tahun terakhir, konflik bersenjata di Jalur Gaza terus berlangsung dengan intensitas tinggi. Israel menyebut telah melancarkan operasi militer secara sistematis untuk menghancurkan jaringan komando Hamas, termasuk menargetkan tokoh-tokoh kunci di dalam maupun di luar wilayah Gaza. Pemerintah Israel menegaskan tujuan utama operasi ini adalah membasmi kelompok bersenjata tersebut serta memulangkan para sandera yang ditawan Hamas sejak serangan 7 Oktober 2023.

Abu Obeida dikenal sebagai salah satu simbol perlawanan Hamas. Pernyataan-pernyataannya kerap disampaikan dalam bentuk rekaman audio atau video singkat, dengan gaya retorika yang kuat dan sarat pesan ideologis. Sosoknya menjadi figur sentral dalam penyampaian klaim serangan, peringatan kepada Israel, serta narasi Hamas kepada pendukungnya di dunia Arab dan internasional.

Panglima militer Israel, Eyal Zamir, sebelumnya menegaskan bahwa negaranya tidak akan menghentikan operasi militer terhadap pimpinan Hamas, baik yang berada di Gaza maupun di luar negeri. Zamir menilai keberhasilan Israel selama ini terletak pada kemampuannya memukul pusat pengambilan keputusan Hamas.

Israel telah menghancurkan kepemimpinan Hamas selama 23 bulan pertempuran yang menghancurkan di Jalur Gaza. Israel mengatakan pihaknya berupaya membasmi kelompok bersenjata tersebut dan memulangkan para sandera yang ditawan oleh militan Palestina dalam serangan mereka pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang tersebut.

Panglima militer Israel, Eyal Zamir, berjanji untuk terus menargetkan kepemimpinan Hamas, yang sebagian besar katanya kini berada di luar negeri.

Kematian Abu Obeida diperkirakan akan berdampak besar terhadap strategi komunikasi Hamas. Meski struktur organisasi kelompok tersebut dikenal mampu bergerak secara terdesentralisasi, kehilangan figur simbolik dinilai dapat memengaruhi moral pendukung serta cara Hamas menyampaikan pesan politik dan militernya ke dunia luar.

Hingga kini, belum ada informasi rinci mengenai lokasi pasti maupun waktu serangan udara yang menewaskan Abu Obeida. Situasi keamanan di Gaza yang masih bergejolak menyulitkan verifikasi independen atas peristiwa tersebut. Konflik yang berkepanjangan ini terus menjadi sorotan internasional, dengan meningkatnya tekanan global agar kedua pihak menghentikan kekerasan dan membuka jalur diplomasi. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *