Kamarur Zaman: Pembatalan Hibah Lahan Jadi Pelajaran
KUTAI KARTANEGARA – Pembatalan hibah lahan PT Dewata untuk program relokasi dua desa di Kecamatan Muara Kaman yang sering diterjang musibah banjir membuat program pemerintah yang dianggarkan tahun 2015 ini nyaris gagal.
Menurut anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), pembatalan niat baik tersebut sangat disesalkan dan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Sementara rencana hibah lahan itu sendiri tadinya masih berupa janji tak tertulis.
“Ini menjadi pembelajaran yang sangat berharga, hibah harus tertulis jangan hanya lisan. Gara-gara masalah ini, hampir saja program yang sangat diharapkan masyarakat ini gagal,” kata Kamarur Zaman kepada wartawan, Senin (13/7/2015).
Pak Mon, sapaan akrab Kamarur Zaman mengatakan, saat hibah itu dibatalkan, pihak kecamatan dan aparatur Desa Muara Kaman Ilir dibuat kelimpungan. Untungnya, masyarakat desa yang antusias dengan rencana relokasi itu berinisiatif menghibahkan lahannya sebanyak 4,5 hektare yang lokasinya masih berada di kawasan Gerguntung Dusun Sinar Abadi, tak jauh dari lokasi semula. “4,5 hektare dari masyarakat, 2 hektare lagi dari desa,” ujarnya.
Sabtu (11/7) lalu, ia bersama petugas Kecamatan Muara Kaman, aparatur Desa Muara Kaman Ilir dan tokoh masyarakat telah melihat secara langsung lokasi relokasi yang baru tersebut. “Lahan relokasi ini sangat luas, persawahan dan lain sebagainya ada di belakangan lokasi relokasi,” tuturnya.
Kamarur Zaman berharap agar Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang bergerak cepat agar program yang sudah dianggarkan tersebut segera terealisasi. “Masyarakat meminta agar program ini terealisasi di tahun 2015 ini karena mereka sangat direpotkan begitu musim banjir tiba,” pungkasnya. [] Advetorial