Jelang Ramadan, Solar Bersubsidi Mulai Langka
Imbas pengurangan kuota solar bersubsidi di Kota Minyak mulai terasa jelang akhir semester pertama tahun ini. Antrean panjang kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) solar sudah mulai tampak di sejumlah SPBU.
Pantauan wartawan, kemarin (5/6), di antaranya SPBU di Jalan Soekarno Hatta, Km 3,5 tak pernah sepi dari antrean kendaraan besar yang mengisi solar. Sementara SPBU MT Haryono, Damai juga demikian, antrean kendaraan yang mengisi solar mengular sampai Jembatan PDAM sekira 500 meter. Bahkan, plang bertuliskan kuota solar hari ini habis sudah dipasang sejak pukul 16.00 Wita, kemarin.
Ketua Forum Pengamat dan Pengawas Pelayanan Publik Balikpapan H Maskuni geram dengan antrean ini. “Saya sudah keliling di Jawa tidak ada yang antre. Alasannya selalu klasik, kuotanya yang kurang. Padahal pengguna mobil di Balikpapan hanya 32 persen dari jumlah penduduk. Sementara di Jakarta sampai 51 persen, tapi di sana tidak ada antre. Padahal dari jumlah penduduk jelas di sana lebih banyak,” terangnya kepada wartawan.
Menurutnya, persoalan kelangkaan solar bersubsidi sudah terjadi beberapa tahun terakhir dan tampaknya tak banyak mengalami perubahan. Pemerintah daerah harus segera mendesak supaya kuota BBM bersubsidi untuk Kota Minyak ditambah.
Pasalnya, imbas dari antrean bahan bakar ini juga menyebabkan kemacetan. “Jangan sampai jelang Ramadan akhir Juni, antrean ini mengganggu khusyuknya warga yang berpuasa. Begitu juga saat mau Lebaran ini, ‘kan harga barang cenderung naik, BBM langka juga menjadi salah satu faktor penyebab inflasi,” bebernya.
Dikonfirmasi terpisah, External Relation PT Pertamina Fuel Retail Marketing Operation Region VI Kalimantan, Rudi Biantoro mengatakan, sejatinya stok solar itu ada dan tidak langka. Namun, kebijakan penyaluran ke SPBU untuk solar bersubsidi ada kuota yang sudah diputuskan Badan Pengelola Hulu Minyak dan Gas (BPH Migas). Sehingga, Pertamina tidak bisa menyalurkan BBM subsidi di luar kuota.
“Kita memang mulai mengatur mas, mau bagaimana kalau disalurkan banyak nanti kuotanya tidak cukup sampai akhir tahun. Makanya, sekarang kita salurkan sedikit-sedikit yang penting cukup sampai akhir tahun,” terangnya.
Diketahui, kuota solar untuk Balikpapan tahun ini mengalami penurunan ketimbang tahun lalu. Tahun 2013, kota ini hanya kebagian 83 ribu kiloliter (KL). Sementara tahun ini hanya 73 ribu KL. [] RedFj/KP