Kisah Pilu Warga Sekadau Tinggal di Rumah Reot
SEKADAU (beritaborneo.com)-Di zaman yang serba modern ini, masih ada warga yang menempati rumah tidak layak huni, yakni rumah yang ditempati oleh sepasang suami istri (pasutri) kondisinya sangat memprihatinkan dan rumah tersebut nyaris roboh. Namun anehnya tidak tersentuh Pemerintah Daerah Sekadau atau Instansi terkait.
Sumadi adalah pemilik dan sekaligus yang menempati rumah terletak di Dusun Manjang, Desa Cupang Gading Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau Provinsi Kalimanmtan Barat. Untuk diketahui Dusun Manjang itu pada tahun 2018 lalu dinobatkan sebagai Kampung KB. Namun sangat disayangkan ada beberapa rumah tidak layak huni diantaranya rumah Sumadi yang kondisinya sangat memprihatikan dan nyaris roboh.
Ketika wartawan beritaborneo.com menyambangi dikediamannya, Sumadi berkeluh kesah, tempat tinggalnya didominasi dengan bahan material kayu yang sudah lapuk dimakan usia, lantainya sudah banyak bolong begitu pula atapnya sudah pada bocor. Kalau siang hari, sinar matahari langsung menembus setiap ruangan. Dan sebaliknya dikala hujan seperti sekarang ini setiap ruangan basah semua. Bahkan bukan hanya itu tikar untuk alas tidur juga basah dibanjiri air hujan dari bocoran atap.
Disamping itu Sumadi juga menderita penyakit kaki yang sudah lama dideritanya. Karena keterbatasan biaya untuk berobat, maka memilihnya untuk tidak menjalani pengobatan di rumah sakit.
Sementara Sumadi kegiatannya sehari-harinya hanya menggantungkan pekerjaanya sebagai seorang petani (berladang), untuk menghidupi dua orang anak dan isetri, tetapi kedua anaknya sekarang sudah tidak lagi tinggal bersama kedua orang tuanya.
Untuk itu Sumadi sangat berharap kepada Pemerintah Daerah Sekadau ataupun Instansi terkait untuk memperhatikan dan peduli kondisinya.“Saya sangat berharap ada perhatian dari pak Bupati dan datang ketempat tinggal kami untuk melakukan bedah rumah”, harapnya.
Selain itu, Sumadi juga berharap mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dari Pemerintah Daerah, karena tidak akan cukup, apabila hanya mengharapkan dari penghasilan sebagai seorang Petani. “Jangankan untuk perbaiki rumah atau untuk biaya perawatan sakit, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sulit”, terangnya.
Sementara itu Kades Cupang Gading, Martinus Yanuar, Amd saat ditemui menjelaskan kalau dirinya telah mengajukan proposal “Bedah Rumah” untuk warganya pada tahun 2018 kepada Pemerintah Daerah setempat. Ia berharap tahun 2020 proposoal yang diajukan tersebut dapat direalisasikan secepatnya, harapnya.
“Harapan kami mudah-mudahan tahun 2020 bedah rumah dapat terealisasi di Desa Cupang Gading Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau”, terangnya. (Darwat Karimin)