H. Sutarmidji : Penerimaan Siswa di Kalbar SMA/SMK Gratis
PONTIANAK (Beritaborneo.com)-Pemerintah Provinsi (Pemrpov) Kalbar memastikan tidak akan ada pungutan apapun dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 tingkat SMA dan SMK yang akan dimulai 20 Juni 2022 mendatang.
Gubernur Kalbar Sutarmidji menegaskan, SMA SMK negeri tidak diperbolehkan menarik pungutan dengan dalih dan nama apapun saat PPDB. Selain itu sekolah juga dilarang untuk menjual seragam bagi siswa, serta tidak diperbolehkan menarik iuran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).
“Saya sudah ingatkan penerimaan siswa gratis, tidak boleh ada pungutan apapun dan dengan nama apapun,” tegas Sutarmidji dikutip dari akun Facebook pribadinya, kemarin.
Hal itu juga ditegaskan Gubernur Kalbar Sutarmidji dalam Surat Edaran Nomor 421/1852/Dikbud tentang larangan menjual pakaian seragam, bahan pakaian, buku pelajaran, bahan ajar, dan perlengkapan bahan ajar di satuan pendidikan.
Dalam surat edaran tersebut, satuan pendidikan dilarang pakaian seragam bahan pakaian seragam. Lalu satuan pendidikan juga tidak diperkenankan menjual buku pelajaran, bahan ajar, dan perlengkapn bahan ajar.
“Sekolah negeri yang melanggar kepala sekolahnya saya ganti,” tegas Sutarmidji.
Midji menambahkan, bagi keluarga yang tidak mampu, Pemerintah Provinsi Kalbar telah mempersiapkan bantuan perlengkapan sekolah. Mulai dari sepatu hingga topi untuk siswa bersekolah.
“Bagi keluarga yang tidak mampu Pemprov Kalbar ada menyiapkan kelengkapan sepatu hingga topi,” jelasnya.
Diketahui, jadwal PPDB tingkat SMA/SMK Tahun Ajaran 2022/2023 di Kalbar dimulai dengan dibukanya pendaftaran pada 20-26 Juni 2022, validasi oleh sekolah pada 20-27 Juni 2022, masa sanggah (perbaikan berkas yang diupload) pada 28 Juni hingga 1 Juli 2022, validasi kembali oleh sekolah 28 Juni hingga 1 Juli 2022, pengumuman final 3 Juli 2022 serta daftar ulang dan verifikasi berkas fisik pada 4-7 Juli 2022.
Sementara untuk kuota jalur terbagi menjadi jalur zonasi sebanyak 50 persen, afirmasi 15 persen, disabilitas 2 persen, perpindahan tugas orang tua 5 persen, prestasi 30 persen dan regular SMK.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalbar, Rita Hastarita mengungkapkan, sebagai langkah persiapan, pihaknya telah melakukan peningkatan kompetensi operator PPDB online jenjang SMA/ dan SMK tahap pertama pada 23 hingga 26 Mei lalu. Pelatihan tersebut diikuti 125 orang operator SMA dan SMK 14 kabupaten kota serta admin PPDB kabupaten kota.
Lalu selanjutnya dilakukan pelatihan tahap kedua pada 30 Mei hingga 2 Juni 2022 lalu dengan 124 orang peserta. Perserta terdiri dari operator SMA SMK negeri dan swasta yang melaksanakan PPDB online. Lalu juga melibatkan admin PPDB kabupaten kota.
“Ini untuk meningkatkan kompetensi operator PPDB online jenjang SMA SMK dan meningkatkan pemahaman tentang peraturan dan juknis kegiatan PPDB,” kata Rita.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan uji coba PPDB dengan server yang semakin diperkuat. Pada tahapan ujicoba beberapa waktu lalu, sebanyak 18 ribu perserta telah mengakses PPDB online.
“Dengan persiapan yang telah dilakukan Disdikbud Kalbar, kita sangat siap melaksanakan PPDB,” katanya.
Pihaknya juga menyediakan atau membuat line khusus pengaduan bagi masyarakat yang mengalami atau mendapatkan kendala atau memiliki keluhan pada proses PPDB. Hal ini sebagai bentuk upaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Kita menyediakan kanal khusus atau pun jika ada pungli yang dilakukan di pihak penyelenggara, kami menyediakan kanal khusus atau hotline pengaduan,” jelasnya.
Rita menambahkan, Pemprov Kalbar akan tetap melanjutkan program beasiswa sehingga tidak ada lagi alasan untuk anak-anak tidak sekolah. Pada tahun ini, Pemprov Kalbar telah menganggarkan Rp 187 miliar beasiswa pendidikan SMA dan SMK untuk 208.298 siswa.
“Pemprov telah mempersiapkan bantuan perlengkapan sekolah bagi 13.667 siswa,” ucapnya.
Ia menegaskan juga menegaskan Disdkbud Kalbar akan terus berupaya maksimal dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), khususnya sektor pendidikan dan kebudayaan. Upaya tersebut diantaranya dengan program pembangunan unit sekolah baru dan penambahan ruangan kelas baru di beberapa titik.
Saat ini, ada tiga lokasi yang menjadi prioritas untuk pembangunan sekolah. Diantaranya Pulau Karimata, Puring Kencana, Pontianak Tenggara. Lokasi-lokasi tersebut akan diprioritaskan terutama SMK agar siswa yang tidak akan tidak akan melanjutkan sekolah lebih mudah untuk bekerja.
“Salah satu upaya kita tentunya melakukan pemerataan jumlah sekolah yang ada di seluruh kabupaten kota terutama SMA SMK,” tutupnya.
Salah satu orang tua siswa, Ibrahim berharap proses PPDB tingkat SMA dan SMK tahun ini dapat berjalan lancar dan tidak menimbulkan masalah. Ia mengingatkan penyelenggara untuk memperhatikan berbagai kemungkinan yang terjadi. Misalnya server down akibat banyaknya pendaftar pada hari pertama pembukaan PPDB.
“Persiapan harus benar-benar dilakukan dengan matang, agar tidak timbul kesulitan saat akan mendaftat,” kata Ibrahim.
Dia juga berharap berbagai kendala yang terjadi pada PPDB harus dijadikan bahan pembelajaran dan evaluasi. Agar proses PPDB tahun ini semakin lebih baik dan mudah. Sehingga tidak menimbulkan kesulitan terutama bagi orang tua siswa yang berada di daerah.
“Kita berharap prosesnya semakin mudah dan lancar,” pungkasnya. (rac/sp)