Mengenal Inovasi Urban Farming Banjarbaru
BANJARBARU – Program pertanian perkotaan atau urban farming yang dicanangkan Wali Kota Banjarbaru H M Aditya Mufti Ariffin dan Wakil Wali Kota Wartono merupakan solusi bagi ketahanan pangan di kota itu.
“Langkah pemanfaatan lahan yang terbatas diwujudkan melalui urban farming menjadi solusi ketahanan pangan bagi Banjarbaru ditengah krisis pangan,” ujar Wali Kota H M Aditya Mufti Ariffin, Selasa (11/10/2022).
Pernyataan tersebut disampaikan wali kota pada pasar murah hasil pertanian dan pencanangan urban farming menyambut Hari Pangan Sedunia ke-42 di halaman Kantor DKP3 Kota Banjarbaru.
Menurut Aditya, pasar murah yang menjual berbagai macam produk hasil pertanian merupakan bentuk penanganan dampak inflasi di Kota Banjarbaru mengangkat tema “Urban Farming solusi ketahanan pangan”.
“Sejalan tema itu, kami mengajak seluruh masyarakat Banjarbaru menjalankan pertanian, perkebunan dan peternakan perkotaan melalui pemanfaatan lahan yang tersedia di sekitar kita,” ungkapnya.
Dikatakan, banyak manfaat yang bisa dinikmati dalam menerapkan urban farming ditengah keterbatasan lahan tetapi tidak menjadi hambatan membuka lahan dan menjadikannya area pertanian dan perkebunan.
Di sisi lain, pertanian dan perkebunan yang tumbuh secara alami, tanpa bahan kimia memberikan kebaikan bagi alam dan manusia sekaligus juga memunculkan kemandirian pangan bagi keluarga.
“Sekarang ini, bukan hanya petani yang harus berfikir, bertindak kreatif dan inovatif tetapi kita semua yang turut berperan dalam memperkuat ketahanan pangan terutama bagi daerah sendiri,” ucapnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Banjarbaru Abu Yajid Bustami mengatakan siap mengembangkan urban farming sesuai potensi wilayah yang tersebar di kota itu.
“Kami minta dukungan masyarakat dan seluruh pihak sehingga mampu menjalankan program urban farming yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pangan terutama bagi warga Banjarbaru,” katanya.
Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-42 di Banjarbaru ditutup dengan penandatangan komitmen bersama mendukung pencanangan gerakan Urban Farming demi ketahanan pangan di kota setempat.
Penandatanganan dilakukan wali, wawali, Ketua DPRD Fadliansyah, Ketua TP PKK, Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Banjarbaru serta pimpinan SKPD lingkup pemkot setempat.
LANGKAH AWAL
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Banjarbaru Fadliansyah mengatakan, Program Pertanian Perkotaan (Urban Farming) yang dicanangkan pemerintah kota adalah langkah awal memajukan pertanian.
“Kami menilai, Urban Farming menjadi langkah awal memajukan pertanian dan tentu harus didukung seluruh pihak, terutama masyarakat, sehingga hasilnya sesuai harapan,” ujarnya di Banjarbaru, Sabtu (15/10/2022).
Menurut dia, pengembangan sektor pertanian wilayah perkotaan seperti Program Urban Farming yang sudah menjadi visi misi kepala daerah sangat cocok dilakukan di Banjarbaru, karena kurangnya lahan pertanian.
Ia mengatakan, lahan pertanian di Banjarbaru terbatas, tetapi melalui program pertanian perkotaan tentu bisa dimaksimalkan dan hasilnya juga diharapkan mampu memenuhi pangan warga setempat.
“Makanya kami sangat mendukung program yang dicanangkan oleh Wali Kota H M Aditya Mufti Ariffin dan berharap seluruh program didukung dinas dan instansi terkait melalui berbagai kegiatan,” ucapnya.
Diketahui, wali kota dan Wakil Wali Kota Wartono menjadikan urban farming sebagai salah satu visinya yang diwujudkan melalui berbagai program pada dinas dan instansi di lingkungan pemkot setempat.
“Langkah pemanfaatan lahan yang terbatas diwujudkan melalui urban farming menjadi solusi ketahanan pangan bagi Banjarbaru di tengah krisis pangan,” ujar Wali Kota H M Aditya Mufti Ariffin, Selasa (11/10/2022).
Pernyataan tersebut disampaikan wali kota pada pasar murah hasil pertanian dan pencanangan urban farming menyambut Hari Pangan Sedunia ke-42 di halaman Kantor DKP3 Kota Banjarbaru.
PANEN MELON
Wali Kota Banjarbaru H M Aditya Mufti Ariffin panen buah melon bersama Kelompok Aneka Tani di lahan kebun melon yang terletak di wilayah RT 03 RW 02 Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka.
Panen buah melon perdana yang dilakukan wali kota, Senin sekaligus sebagai bukti program pertanian perkotaan (urban farming) yang menjadi visi misi kepala daerah mulai terwujud sesuai harapan.
“Kami bersyukur panen buah melon bisa dilakukan petani di kawasan ini. Panen ini sekaligus membuktikan program urban farming yang kami masukan dalam visi misi sudah mulai terwujud,” ujar wali kota.
Disebutkan, kebun melon milik Kelompok Aneka Tani di lahan terbatas dengan luas kurang lebih setengah hektar berhasil produksi kurang lebih 6,5 ton buah melon satu kali panen.
Menurut Opie, sapaan akrab wali kota, meski pun karakteristik tanah berbeda dan relatif kurang bagus ditambah cuaca yang sering hujan tetapi petani mampu menanam dan panen buah melon.
“Kami minta petani yang didukung bapoktan berinovasi dan membuat produk turunan dari buah melon ini sehingga bisa lebih meningkatkan nilai jual, nilai tambah, serta pasar yang lebih luas,” pesannya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Banjarbaru Abu Yazid Bustami mengatakan, peminat usaha pertanian cukup banyak dan bagi pengurus RT jadi pilihan program RT Mandiri.
“Program Rukun Tetangga Mandiri yang dicanangkan wali kota ternyata banyak memilih bidang pertanian terbukti dari 60 RT percontohan, ada 41 RT yang memilih usaha bidang pertanian,” katanya.
Diharapkan, usaha bidang pertanian menjadi pilihan masyarakat terutama kaum millenial mengingat pekerjaan masa depan berkaitan pertanian secara umum untuk memenuhi kebutuhan pangan yang sehat.
PROGRAM POKOK PKK
Salah satu program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Banjarbaru selaras dengan Program Pertanian Perkotaan (Urban Farming) yang menjadi salah satu visi wali kota dan wakil wali kota setempat.
“Keberadaan kader pangan dan gizi di program PKK Banjarbaru menjadi salah satu bentuk keselarasan atas program Urban Farming,” ujar Ketua TP PKK Banjarbaru Vivi Mar’i Zubedi di Banjarbaru, Sabtu (15/10/2022).
Menurut istri Wali Kota Banjarbaru H M Aditya Mufti Ariffin itu, melalui penerapan 10 program pokok PKK diharapkan terwujud kesejahteraan keluarga dan peningkatan ekonomi sebagai kebutuhan dasar manusia.
Diharapkan, melalui kader pangan dan gizi bisa memanfaatkan lahan pekarangan mendukung program Urban Farming guna pemenuhan pola konsumsi yakni beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA).
“Kader pangan dan gizi lah yang berperan mewujudkan ketahanan pangan di lingkungan keluarga dan kami berharap mereka menambah pemahaman dan pengetahuannya mengenai pangan dan gizi,” ucapnya.
Diharapkan pula, kader pangan dan gizi juga dapat berkontribusi dalam meningkatkan indeks kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya bersama mewujudkan penurunan angka stunting di Banjarbaru.
Diketahui, wali kota dan Wakil Wali Kota Wartono menjadikan urban farming sebagai salah satu visinya yang diwujudkan melalui berbagai program pada dinas dan instansi di lingkungan pemkot setempat.
“Langkah pemanfaatan lahan yang terbatas diwujudkan melalui urban farming menjadi solusi ketahanan pangan bagi Banjarbaru di tengah krisis pangan,” ujar Wali Kota H M Aditya Mufti Ariffin, Selasa (11/10/2022).
Pernyataan tersebut disampaikan wali kota pada pasar murah hasil pertanian dan pencanangan urban farming menyambut Hari Pangan Sedunia ke-42 di halaman Kantor DKP3 Kota Banjarbaru. [] ANT-KS