Hasbi Yahya Pemuda Asal Kaltim Lolos Pertukaran Pemuda Antar Negara ke Singapura
ADV LIPSUS – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia (RI) dengan Kementerian Kebudayaan, Masyarakat, dan Pemuda Republik Singapura terus meningkatkan kualitas dan wawasan pemuda serta mempererat hubungan kedua negara melalui program Singapore Indonesia Youth Leaders Exchange Programe (SIYLEP) 2023.
Hasbi Yahya pemuda asal Kalimantan Timur (Kaltim) yang berhasil lolos menjadi perwakilan Indonesia pada Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) setelah terpilih melalui program Singapore Indonesia Youth Leadership Exchange Programe (SIYLEP).
Hasbi bercerita dengan rasa bangga tentang perjalanannya setelah melewati serangkaian seleksi yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim bersama alumni Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) untuk menjalin hubungan diplomasi antar Negara Indonesia dan negara sahabat.
“Saya sangat bersyukur bisa terpilih pada Program PPAN 2023 dan Program yang saya ikuti Singapore Indonesia Youth Leaders Exchange Programe (SIYLEP), khusus program ini untuk tahun 2023 bertema Youth Volunteerism. Setelah covid kemarin orang-orang pada fokus dalam perbaikan ekonomi untuk survive jadi setelah tahun lalu temanya enterpreneur ship tahun ini kita masuk kemanusiaannya salah satunya kerelawanan,” kata Hasbi Yahya
Dalam program Singapore Indonesia Youth Leaders Exchange Programe (SIYLEP) 2023 ini, Hasbi mengatakan para peserta melakukan kunjungan ke tempat-tempat berkaitan dengan kerelawanan, Para peserta diberikan topik kerelawanan di abad 21, permasalahan tentang sampah dan kemiskinan.
“Kami ada kegiatan berkunjung ke sebuah danau, di sana kami ber-kayak (perahu kecil, red)Â mengumpulkan sampah ternyata di sana sampah dan kemiskinan cukup tidak terlihat tapi bukan berarti tidak ada. Selain itu kami juga kunjungan ke rumah susun dalam rangka berbagi daging kurban,” tuturnya.
Ia mengakui selama mengikuti kegiatan ini, ia menjadi paham bahwa Indonesia dan Singapura memiliki consent yang sama terkait isu kerelawanan, terlebih Indonesia memiliki semangat dan kultur gotong royong di mana itu merupakan esensi dari volunteering.
“Saya jadi paham kalau di Indonesia biasanya Volunteering tentang bencana alam, pendidikan dan kesehatan tapi di Singapura minim bencana alam lebih ke kemanusiaan pendidikan dan Elder, ” pungkasnya.
Untuk diketahui, 33 peserta delegasi Indonesia PPAN yang berangkat ke Singapura itu diberikan tanggung jawab saat kembali ke tanah air untuk memberikan sebuah kontribusi untuk daerah. Para peserta melakukan Post Program Activity (PPA) atau kegiatan pasca program. Bentuk PPA meliputi kegiatan pemberdayaan masyarakat/ aktivitas sosial, seni budaya, bidang kewirausahaan, olahraga dan lain-lain di provinsi masing-masing.
Penulis Nurfaradiba | Editor : Eka Mustari Beduttang