Pasangan Pra-Nikah Diminta Pelajari Ilmu Pengasuhan
PARLEMENTARIA – Sebelum menikah, pasangan suami istri perlu belajar ilmu pengasuhan atau parenting, sehingga turut menjamin pembentukan anak-anak generasi masa mendatang yang berkualitas. Bagi pasangan calon pengantin, mempelajari ilmu parenting sebelum menikah adalah investasi yang berharga. Sebab salah satu faktor utama menuju pernikahan adalah persiapan mental sebagai elemen penting dalam perjalanan menjadi orang tua.
“Persiapan mental merupakan elemen penting dalam perjalanan menjadi orang tua. Kesiapan mental ini mencakup pola pikir, sikap dan tindakan,” papar Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Fitri Maisyaroh saat ditemui media ini di ruang kerjanya di Gedung DPRD Kaltim Jalan Teuku Umar, Karang Paci, Samarinda, Rabu (25/10/2023).
Fitri mengungkapkan, masalah kesiapan mental sebelum jenjang pernikahan pernah ia sampaikan saat menjadi narasumber Seminar Pra Nikah dengan Tema” Sebelum ‘You & Me’ Ucapkan Janji Suci Itu”. Kegiatan ini digelar di Hotel Mega Lestari di Kota Balikpapan, Kamis (12/10/2023) lalu.
Acara tersebut merupakan bagian dari upaya Pemberdayaan dan Peningkatan Keluarga Sejahtera, serta Pembinaan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga. Kegiatan ini sebagai realisasi dari Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 2 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga. Dalam seminar itu, Fitri menyoroti aspek penting yang sering terlupakan dalam persiapan pernikahan, yaitu ilmu parenting. Dia menggarisbawahi alasan dan manfaat yang mendasari pentingnya mempelajari ilmu parenting sebelum menikah.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengungkapkan bahwa memahami keterbatasan waktu setelah pernikahan adalah langkah bijak. Banyak pasangan yang terlalu sibuk dengan perencanaan pernikahan dan pasca-pernikahan, sehingga sering kali melupakan pentingnya memahami ilmu parenting. “Keinginan untuk menikmati bulan madu, bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dan berkunjung ke keluarga besar sering kali mengalahkan keinginan untuk belajar parenting,” ungkap wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kota Balikpapan ini.
Fitri menekankan bahwa persiapan mental tidak dapat dilakukan secara tiba-tiba, dan memahami ilmu parenting sebelum menikah dapat membantu pasangan menghadapi berbagai masalah yang mungkin timbul dalam perjalanan menjadi orang tua. Selain itu, Fitri mengingatkan bahwa kehamilan bisa datang kapan saja. Kehamilan yang tidak terduga dengan persiapan yang minim dapat menjadi beban yang berat. “Oleh karena itu, memahami ilmu parenting sebelum menikah adalah langkah bijak untuk memastikan bahwa anak-anak dibesarkan dengan baik,” ujarnya.
Dia juga menekankan bahwa sebagai pendidik pertama, pasangan harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang parenting. Ilmu parenting dapat membantu mereka memahami bagaimana mendidik, mengasuh, dan membimbing anak dengan benar. Selain itu, penting untuk membuat kesepakatan bersama tentang pola pengasuhan anak-anak.
Sebagai tips akhir, Fitri mengingatkan calon pengantin untuk menentukan tujuan pengasuhan bersama pasangan, mendidik anak sesuai dengan zamannya, dan selalu mengingat bahwa setiap anak adalah amanah yang harus dijaga dengan baik. “Yang tidak kalah penting adalah fondasi utama dalam pernikahan adalah agama,” pungkas Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kaltim ini. []
Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aji Utami