Pj Gubernur Sebut Jembatan Balikpapan-Penajam Jadi Pemecah Bottleneck
ADVERTORIAL – Sebagai penyangga utama (buffer zone) Ibu Kota Nusantara (IKN), Kota Balikpapan harus segera dibenahi, sebab dalam beberapa waktu ke depan Kota Balikpapan diyakini akan semakin padat dan sibuk.
“Sekarang sudah kelihatan tanda-tandanya. Hotel penuh semua, rental kendaraan full dan lalu lintas mulai padat. Otomatis akan terjadi lonjakan penduduk,” ungkap Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik saat Rapat Evaluasi Pelaksanaan Pemerintah Daerah Tahun 2023 di Balikpapan, Kamis (9/11/2023).
Kondisi ini mengharuskan pemerintah untuk segera membuka akses dan layanan ke arah Kabupaten Paser, Samarinda serta daerah lainnya, sehingga mengurangi beban Balikpapan. Di antaranya akan dibangun kawasan-kawasan mandiri, seperti Maridan, Rico, Petung, Waru, Babulu dan kawasan lainnya. “Karena IKN tidak langsung jadi, kita ingin dorong Kabupaten Penajam Paser Utara segera membuka diri,” ujarnya.
Menurut Pj Gubernur, salah satu pemecah bottleneck Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) adalah transportasi. Selama ini masyarakat lebih banyak menggunakan feri penyeberangan di Kariangau atau berputar melalui jalur kilo meter ke-38 Samboja menuju Sepaku hingga Petung.
Salah satu solusinya, menurut Akmal Malik, harus dibangun jembatan yang menghubungkan Balikpapan dan Penajam. Dengan jembatan tersebut, maka arus barang dan orang akan semakin terbuka. “Bagi saya membuat jembatan Balikpapan – Penajam tidak harus rumit. Minimal mulai sekarang kita suarakan dulu,” tandasnya.
Membuka akses dari Balikpapan ke daerah penyangga IKN lainnya sangat penting sebagai upaya mengantisipasi lonjakan atau ledakan penduduk di Kota Balikpapan khususnya. Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini pun menegaskan dirinya tidak ingin IKN dibangun, tapi yang penuh justru Balikpapan. “Karena itu harus dibuka bottleneck-nya,” tegas Akmal Malik.
Dia pun sudah menyampaikan gagasan ini kepada Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono. “Ke PPU, tidak mesti melalui kapal feri lagi. Jalur ke Samarinda maupun daerah lainnya, aksesibilitas harus dibangun lebih layak serta representatif. Kalau dibuat jembatan menyambungkan Balikpapan dengan PPU, maka PPU akan tumbuh luar biasa,” katanya lagi. (ADV/AZS/DISKOMINFO.KALTIM)