Nidya Listiyono: Pilar Kebangsaan Bentengi Pemuda dari Paham Komunis
PARLEMENTARIA – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Nidya Listiyono kembali menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang). Kali ini Nidya Listiyono mendatangi warga Rukun Tetangga (RT) 19, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Senin (20/11/2023).
Saat menjadi narasumber dalam Sosbang yang digelar di Angkringan Punakawan, Jalan Wijaya Kusuma 12, Samarinda, wakil rakyat kelahiran Madiun, 29 September 1980 ini berharap, generasi muda di masa yang akan datang dapat terus membangun Indonesia dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dia berharap, generasi muda khususnya di Samarinda terus bersatu dan jangan sampai ada perpecahan. “Harapannya bahwa perjuangan kita di masa sekarang ini adalah bagaimana membangun bangsa ini secara mental, spiritual dan etika. Serta menyiapkan generasi muda kita ke depan untuk terus membangun Indonesia dalam kerangka NKRI agar tidak terjadi perpecahan, sekaligus sebagai tameng masuknya paham komunis dan paham kekerasan di Indonesia,” tutur wakil rakyat dari daerah pemilihan Samarinda yang akrab disapa Tiyo ini.
Politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) ini juga menjelaskan, sosialisasi wawasan kebangsaan ini mempunyai tujuan mengingatkan kembali rasa persaudaraan sebagai anak bangsa. Agar solidaritas anak bangsa dapat tumbuh dengan memegang teguh empat pilar kebangsaan. “Bagaimana menumbuhkan rasa nasionalisme, memperkuat wawasan kebangsaan kita, di sana ada empat pilar yakni Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bineka Tunggal Ika. Kita harus saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada di antara kita, baik suku, agama, ras, maupun golongan. Kita harus bersatu dalam bingkai NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara kita,” paparnya.
Nidya menjelaskan, NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang memiliki satu kesatuan dalam wilayah, bangsa, kekayaan alam, ideologi Pancasila, sistem politik, sistem ekonomi, sosial budaya dan sistem Hankamnas. Menurutnya ada banyak tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI, baik dari faktor internal maupun eksternal. Sebagai warga negara yang cinta tanah air, perlu melakukan usaha-usaha dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, tidak hanya mengharapkan pemerintah sepenuhnya, namun juga harus ikut berkontribusi. “Beberapa hal yang mesti diamalkan mematuhi tata tertib dan UUD 1945 yang berlaku, kemudian menghindari sikap egois dan mengedepankan kepentingan sosial,” ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk bersikap toleransi terhadap perbedaan agama, suku, budaya, atau pandangan politik. Kemudian tidak melupakan sejarah perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dalam kegiatan Sosbang kali ini juga hadir narasumber dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kaltim Eko dan dihadiri puluhan warga dari RT 19 serta tokoh masyarakat di lingkungan Kelurahan Air Hitam. “Mari kita jaga keutuhan NKRI dengan senantiasa melakukan kegiatan kemanusiaan demi bangsa dan negara,” seru Tiyo. []
Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aji Utami