Sekkab Ayonius: Musrenbang Acuan Bagi Bapedda Litbang Dalam Menyusun Renja
SENDAWAR – Kepala Kampung harus ikut Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), karena melalui musrenbang kita bisa mengusulkan program pembangunan yang ada di kampung, jika kepala kampung tidak hadir dalam musrenbang mau dibawa kemana arah pembangunan kampung tersebut. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Dr Ayonius, pada Pembukaan musrenbang di Bukan Penerima Upah (BPU), Kampung Gunung Rampah, Kecamatan (Kec.) Mook Manaar Bulant, Kamis (01/02/2024).
Untuk kec. Mook Manaar Bulatan dalam musrenbang diusulkan 103 kegiatan dari 16 kampung yang ada di wilayah kec. Mook Manaar Bulatan. “Dalam pembangunan ada skala prioritas, sehingga dipilih prioritas/urgensinya dimana kita juga terbatas dalam kemampuan keuangannya. Terkait usulan yang belum diakomodir, maka tugas Camat untuk mensosialisasikannya kepada kampung-kampung agar petinggi dan masyarakat mengerti,” terang Sekretaris Daerah (Sekda).
Turut hadir ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Anggota, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Penelitian dan pengembangan (Litbang) dan Kepala PD dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Barat (Kubar) serta Petinggi, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan tokoh adat di wilayah kec. Mook Manaar Bulant.
Lebih lanjut dalam sambutan tertulis Bupati, FX Yapan, yang dibacakan Sekkab Dr Ayonius, menjelaskan hasil usulan dari Musrenbang sebagai acuan bagi Bappeda Litbang dalam menyusun Renja. Bupati juga berharap semoga dengan terselenggaranya kegiatan ini yang mana merupakan agenda lanjutan dari Musrenbang tingkat Kampung, Januari lalu, dapat mendukung percepatan pemerataan dalam pembangunan di kampung-kampung demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Bupati menambahkan, musrenbang memiliki maksud dan tujuan untuk membahas dan menyepakati hasil-hasil musrenbang dari tingkat kampung yang akan diangkat menjadi prioritas pembangunan diwilayah Kec. Mook Manaar Bulant.
Sebagaimana berbagai peraturan dimaksudkan sebagai upaya pemerintah dalam mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif di bidang perencanaan pembangunan daerah.
Secara khusus Bupati menyampaikan beberapa pesan dan harapan pada forum pertemuan musrenbang kec. Mook Manaar Bulant Pertama, dalam forum ini kita akan kita pertajam kembali setiap usulan Kampung tersebut dengan tetap mengacu pada Visi dan Misi Kabupaten (Kab.) dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran. Oleh sebab itu saya pun berharap perumusan dan penetapan program prioritas nantinya, harus benar-benar mampu menjawab ragam permasalahan di berbagai sendi kehidupan.
Kedua Bupati berpesan agar melalui forum musrenbang tingkat Kec. ini, kiranya segenap potensi dapat dicurahkan untuk membangun kerangka pikir, orientasi dan persepsi yang sama, pada upaya pemenuhan kebutuhan dan pelayanan masyarakat, sesuai dengan proporsi dan rasionalitas kemampuan anggaran, karena tidak mungkin dapat memenuhi seluruh kebutuhan yang dihadapi pada satu tahun anggaran, kembali saya mengharapkan bijaklah dalam perumusan program pembangunan dan penggunaan anggaran yang mengutamakan kebutuhan bukan kepentingan tertentu.
Sekali lagi, hasil musrenbang akan menjadi bahan masukan bagi penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD), tentu saja yang pun mengingatkan untuk selalu memperhatikan kebutuhan aspirasi masyarakat. Terlebih berdasarkan data yang ada untuk usulan seluruh Kec. dan Kampung di Kubar ada 1254 usulan sedangkan untuk Kec. Mook Manaar Bulant sendiri ada sekitar 103 Usulan.
Terakhir Bupati juga menghimbau bahwa setiap usulan yang disampaikan melalui musrenbang kampung harus memperhatikan aturan atau regulasi yang telah ditetapkan terlebih terkait kelengkapan berkas/proposal saat pengajuan dan lain sebagainya. Karena di dalam berbagai kesempatan saya selalu menekankan bahwa sekarang ini, kita harus bekerja melihat bahkan mengacu dengan aturan yang ada, karena berbuat baik belum tentu benar tetapi kalau berbuat benar pasti sesuai.
Redaksi01