Pemkab Kukar: Pesta Laut Pesisir Nusantara 2024 Tingkatkan Ekonomi UMKM
KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), menyebutkan kegiatan Pesta Laut Pesisir Nusantara 2024 di Samboja pada, Sabtu (02/03/2024) – Minggu (03/03/2024) memberdayakan ekonomi masyarakat melalui pelibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Tujuan gelaran pesta laut ini di antaranya adalah melestarikan seni dan budaya daerah, kemudian untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, terutama warga setempat yang menggeluti UMKM,” ujar Wakil Bupati (Wabup) Kukar Rendi Solihin di, Tenggarong, Minggu (03/03/2024).
Pesta Laut Pesisir Nusantara ini merupakan agenda tahunan yang awalnya diselenggarakan oleh para nelayan di Kecamatan (Kec.) Samboja. Namun kini acara tersebut masuk dalam kalender tahunan Dinas Pariwisata Kabupaten (Kab.) Kukar, bahkan telah masuk dalam Program Kukar Idaman berupa Kutai Kartanegara Kaya Festival (K3F).
Pesta laut yang dipusatkan di halaman Pasar Samboja Kuala kali ini menyuguhkan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan adat istiadat setempat, dipadu dengan pentas musik dengan agenda utama berupa Ritual Adat Budaya Pesta Laut, Melarung, Berlimbur (tradisi saling siram) dan Hias Perahu Nelayan.
Semua kegiatan tersebut diperuntukkan bagi masyarakat umum, bahkan masyarakat yang hadir juga dapat menyaksikan berbagai hiburan musik, artis nasional, termasuk tari tradisional yang disuguhkan panitia. Galang, salah seorang pengunjung di festival ini mengaku sangat menikmati berbagai seni dan budaya yang disajikan, bahkan ia juga menikmati berbagai sajian kuliner yang disajikan para UMKM mulai gado-gado, makanan ringan dan aneka minuman yang telah ia beli.
Sementara Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata Kab. Kukar Antony Kusbiantoro mengatakan Pesta Laut Nusantara yang dikemas dalam bentuk festival ini merupakan komitmen Pemkab Kukar melalui Program K3F.
“Festival ini merupakan program dedikasi Pemkab Kukar untuk masyarakat yang sejahtera dan berbahagia, karena selain untuk melestarikan adat dan budaya, gelar ini juga menjadi tempat hiburan dan sebagai sarana untuk menjual berbagai produk lokal Samboja, terutama dari kalangan UMKM,” ujar Antony.[]
Redaksi01