Waspada di Jalur Tengkorak Samarinda
SAMARINDA – Unit Laka Lantas, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda melansir lima poros jalan di Kota Samarinda yang menjadi jalur tengkorak, alias poros jalan yang rawan terjadi kecelakaan. Yakni Jalan poros Samarinda – Bontang, jalan Hasyim Asyari, Jalan Cipto Mangunkusumo, Simpang Jalan Rapak Indah, Daerah kecamatan Palaran. Ini harus diwaspadai para pemudik lebaran kali ini.
Dalam catatan Polresta Samarinda, sepanjang Ramadhan 2014 ini, di lima jalur tersebut sudah terjadi 25 kecelakaan dengan korban jiwa sebanyak 12 orang. Angka ini jauh lebih banyak ketimbang Ramadhan 2013 silam yang cuma terjadi 14 kali kecelakaan lalu lintas.
Menurut Kepala Sub Unit (Kasubnit) Pemeriksaan (Riksa), Unit Kecelakaan Lalu lintas (Laka Lantas), Polresta Samarinda, Aiptu I Ketut Sudiana mengatakan, pantauan pihaknya sejauh ini penyebab utama lakalantas adalah kelalaian pengendara yang mengabaikan peraturan lalu lintas. Ada juga karena pemilik kendaraan yang parkir sembarangan.
Tahun lalu, selama Ramadan angka kecelakaan di Samarinda terjadi 13 kali. Naik hampir dua kali lipat tahun ini yang menyentuh sudah berjumlah 25 kasus pada hari ke-24 Ramadan. Jika dirata-rata tiap hari satu lakalantas.
Peningkatan jumlah kecelakaan ini pun sejurus dengan korban jiwa yang meningkat. Pada 2013 delapan nyawa meninggal di jalan. Tahun ini 12 korban meninggal. Tren kecelakaan pun berbeda dari tahun sebelumnya.
Ketut mengatakan, tahun ini banyak kecelakaan yang memakan korban jiwa terjadi di jalan poros. “Berbeda dengan tahun lalu dengan angka kematian mayoritas di dalam kota,” terangnya. Tahun lalu, kata dia, mayoritas kecelakaan karena balapan liar.
Kecelakaan di jalan poros tersebut terjadi karena kelalaian dan kondisi kendaraan yang tak mumpuni melakukan perjalanan jauh. Bahkan, kecelakaan yang baru-baru ini terjadi di Km 24, Jalan Poros Samarinda-Bontang dikarenakan pecah ban dan mengakibatkan empat nyawa melayang.
Sementara itu, Kabid Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, Hari Prabowo, mengatakan, aktivitas masyarakat Samarinda di jalan pada Ramadan meningkat. Bahkan balapan liar selama bulan puasa meningkat. “Saya perkirakan aktivitas masyarakat di jalan paling tidak meningkat sekitar 10 persen,” ujar Hari. [] KP