Niat Antar Pesanan Makanan, Ojol di Bantul Malah Jadi Korban Pembacokan Celurit
YOGYAKARTA – Seorang pengemudi ojek online (ojol) pengantar makanan di Kabupaten Bantul, DIY, diduga jadi korban aksi kejahatan jalanan atau yang kerap disalahartikan dengan istilah klitih, saat hendak mengantar pesanannya, Minggu (2/6/2024) dini hari, sebagaimana dikutip oleh CNN. Senjata tajam berupa celurit yang dipakai pelaku untuk melukai bahkan sampai tertinggal atau menancap di bahu korban.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menjelaskan, peristiwa bermula ketika pengemudi ojol bernama Tegar Saputra (17), warga Sewon, Bantul, sedang mengantar pesanan makanan ke pelanggannya di Kantin PP Al Imdad 2 Pajangan, Bantul, sekitar pukul 03.00 WIB. Korban saat itu tidak sendirian. Ia berboncengan dengan saksi bernama Yoga (15), seorang pelajar kelas VIII SMP. Sesampainya di Jalan Pemuda, Dusun Teruman Rt 02 Bantul, keduanya berpapasan dengan rombongan yang menaiki sekitar tujuh sepeda motor. Menurut keterangan saksi, mereka kemudian berbalik arah dan mengejar dirinya serta korban.
“Selanjutnya salah satu dari rombongan melakukan pembacokan kepada korban,” kata Jeffry dalam keterangannya, Minggu pagi.
Menurut Jeffry, setelah melakukan pembacokan, rombongan masih tetap melakukan pengejaran terhadap saksi dan korban sampai Lapangan Sepakbola Cepit, Pendowoharjo. Korban dikejar dengan kondisi celurit milik pelaku yang masih menancap di bahunya.
“Tertancap di bahu sebelah kanan,” terang Jeffry.
Kata Jeffry, rombongan pelaku sudah tak lagi mengejar sesampainya korban dan saksi di Lapangan Cepit. Keduanya lantas menuju ke RS PKU Muhammadiyah Bantul untuk melakukan perawatan. Berdasarkan hasil pemeriksaan media, ujung celurit tadi masuk ke tulang skapula korban dan meninggalkan luka sedalam 4 centimeter. Dengan kondisi tersebut, korban rencananya dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito, Sleman untuk penanganan lebih lanjut. Sementara polisi masih mendalami peristiwa ini. []
Nur Quratul Nabila A