Israel Kembali Bombardir Gaza, Tewaskan 19 Orang termasuk Petugas Bantuan

PALESTINA – Serangan darat dan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 19 orang di Gaza tengah dan selatan pada Selasa (5/6/2024) sebagaimana dikutip oleh Kompas.com. Sebagaimana dilansir Reuters, menurut para petugas medis Palestina, korban tewas tersebut termasuk dua polisi yang sedang membantu melindungi pengiriman bantuan kemanusiaan di Kota Rafah, Gaza selatan. Sementara, temuan 17 kematian terjadi dalam serangan udara Israel terpisah di kamp-kamp pengungsi al-Bureij dan al-Maghazi, serta Kota Deir-al-Balah di Gaza tengah. Kemudian, pada Selasa malam, tank-tank Israel menggempur sebuah wilayah di sebelah timur kamp al-Nusseirat.

Beberapa orang mengatakan kepada Reuters melalui aplikasi chatting, bahwa serangan Militer Israel yang baru ini menimbulkan kepanikan. Beberapa keluarga yang tinggal di kamp pengusngi al-Maghazi mulai melarikan diri di bawah tembakan tank, dengan empat peluru jatuh di dekat sebuah klinik di kamp tersebut. Dalam sebuah pernyataan singkat yang dikeluarkan pada hari itu, Militer Israel berdalih, jet-jet tempurnya menghantam target-target Hamas di Gaza tengah, sementara pasukan darat beroperasi secara terfokus dengan panduan dari intelijen di daerah al-Bureij.

Laporan tersebut tidak memberikan informasi terkini mengenai aktivitas di Rafah, yang diserbu pasukan Israel bulan lalu dalam apa yang disebut militer sebagai operasi terbatas untuk membasmi unit-unit tempur Hamas yang masih tersisa. Kota kecil yang berbatasan dengan perbatasan selatan Gaza dengan Mesir ini telah menampung sekitar 1 juta warga Palestina yang melarikan diri dari serangan Israel di bagian lain. Tetapi, sebagian besar pengungsi dilaporkan telah melarikan diri lagi dalam menghadapi serangan tank Israel.

Israel melancarkan serangan udara dan darat di Gaza pada Oktober lalu dengan janji akan menghancurkan Hamas setelah pasukan kelompok Palestina itu menyerbu melintasi perbatasan ke Israel selatan pada 7 Oktober. Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 36.000 orang di Gaza yang padat penduduknya, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas. Jumlah itu belum termasuk ribuan mayat lainnya yang mungkin masih terkubur di bawah reruntuhan.

Terpisah, Qatar pada Selasa mengaku telah menyampaikan proposal gencatan senjata dari Israel kepada Hamas yang sebelumnya sempat diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden pada Jumat (31/5/2024). Menurut mereka, usulan gencatan senjata di Gaza tersebut sekarang lebih mendekati posisi kedua belah pihak. Qatar, yang telah melakukan mediasi di Gaza antara Israel dan Hamas, juga menekankan bahwa harus ada posisi yang jelas dari kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan tersebut.

“Kesepakatan gencatan senjata harus segera mengakhiri penderitaan panjang semua orang di Gaza dan para sandera serta keluarga mereka dan memberikan peta jalan untuk gencatan senjata permanen dan mengakhiri krisis (kemanusiaan),” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, dikutip dari AFP.
Namun, juru bicara Hamas, kelompok Islam yang telah memerintah Gaza sejak tahun 2007, pada Selasa menegaskan pihaknya tidak dapat menyetujui kesepakatan apa pun kecuali Israel membuat komitmen yang “jelas” untuk gencatan senjata permanen dan penarikan sepenuhnya dari Gaza.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Netanyahu mengulangi bahwa tidak akan ada perdamaian permanen kecuali Hamas dibasmi. Netanyahu sendiri kini sedang berjuang dengan perpecahan politik yang mendalam di dalam negeri atas usulan gencatan senjata Gaza yang didukung AS. Seorang ajudan Netanyahu pada Minggu (2/6/2024) mengatakan, Israel telah menerima kerangka kerja yang diajukan oleh Biden, meskipun ia menggambarkannya sebagai sesuatu yang cacat dan membutuhkan lebih banyak pekerjaan.

Pada Selasa, mitra koalisi terbesarnya mengatakan akan mendukung kesepakatan seperti itu bahkan jika itu memerlukan perombakan strategi perang. Namun, sekutu-sekutu sayap kanan Netanyahu di pemerintahan mengancam akan membubarkan diri dan menjatuhkannya jika ia menghentikan perang Gaza tanpa menghancurkan Hamas. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *