Waspada Bencana Kekeringan, BMKG Peringatkan Warga Banten untuk Siap- siap
BANTEN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta kepada warga Provinsi Banten untuk bersiap menghadapi bencana kekeringan yang dapat ditimbulkan oleh musim kemarau. Musim kemarau sendiri diprediksi akan memasuki masa puncaknya di bulan Agustus bahkan hingga September 2024. Hal itu diungkapkan oleh Kepala BMKG Wilayah II Tangerang Hartanto. Katanya, peran aktif baik dari instasi pemerintahan maupun lembaga terkait serta masyarakat sangatlah diperlukan guna mengantisipasi dampak bencana kekeringan.
“Jangan sampai kita menghadapi saat pada puncaknya dan kita perlu juga mengupayakan agar pada masa sebelum musim kemarau kita bisa mengisi danau dengan tabungan air supaya ini bisa mengurangi dampak kekeringan,” kata Hartanto kepada Radar Banten pada Jumat, 7 Juni 2024.
Hartanto mengatakan, kondisi kemarau tahun ini berbeda dengan kemarau tahun lalu yang ditimbulkan oleh fenomena El Nino sehingga menyebabkan bencana kekeringan berkepanjangan di seluruh daerah. Katanya, kemarau tahun ini bersifat netral dan bahkan mulai bergeser ke El Nina yang dalam artian kondisi normal.
“Memang tahun ini kita tidak sekering pada tahun kemarin, tetapi itu dari sisi fenomena. Sementara dari sisi dampak ? Kira perlu ingat semua daerah punya resikonya yang berbeda-beda,” katanya.
Ia menuturkan, masyarakat bisa bersiap menghadapi bencana kekeringan dengan menyiapkan tabungan air dan hal lainnya.
”yang perlu kita ingat adalah musim kemarau merupakan musim yang selalu terjadi dan masyarakat juga harus selalu siap dan bisa minimalisir yang mungkin terjadi,” tuturnya. Untuk pemerintah, Hartanto berharap adanya koordinasi lintas sektoral yang dibarengi dengan rencana aksi guna menyiapkan infrastruktur dalam menghadapi bencana kekeringan itu.
“Pemerintah daerah harus selalu bersiap siaga dalam menghadapi musim kemarau tahun 2024 ini dengan langkah-langkah antisipasi dan mitigasi dan supaya musim kemarau ini tidak tidak menimbulkan dampak terhadap masyarakat,” pungkasnya. []
Nur Quratul Nabila A