Warga Minta Usut Proyek Rekonstruksi Jalan Sungai Sepinggan-Ansiap Mempawah

RUSAK BERAT : Salah seorang warga menunjuk lokasi proyek jalan Sungai Sepinggan-Ansiap Mempawah yang rusak berat dikarenakan kwalitas jalan yang kurang memadai.(Foto : rac)

MEMPAWAH, Prudensi.com-Belum sampai satu tahun dikerjakan, kondisi proyek Rekonstruksi Jalan Sepinggan-Ansiap Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah sudah mengalami kerusakan, dan berlubang.

Proyek ini dilaksanakan dengan kode tender 3935118, tanggal pembuatan 12 April 2023 dengan nilai kontrak Rp. 2.628.877.000,0 (Dua milyar enam ratus dua puluh delapan juta delapan ratus tujuh puluh tujuh rupiah).

Dibiayai dari sumber dana APBD Kabupaten Mempawah, tahun Anggaran 2023. Waktu pelaksanaan selama 180 hari. Penyedia Jasa CV. Persada, sementara Konsultan Supervisi PT Trimitra Jasa Desain.

Warga Kecamatan Desa Ansiap Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah mengaku sangat kecewa dengan konstruksi jalan yang dibangun menggunakan Dana APBD pada 2023 itu tidak sesuai spek sehingga belum lama dipakai sudah berlubang dan menimbulkan kecelakaan bagi pengguna jalan.

“Yang kami sesalkan, kualitas jalan yang dibuat tidak kuat. Kalau dibandingkan dengan perusahaan yang lain membangun proyek jalan masih lebih kuat,” terang Reffendi dari LSM Lingkar, Senin (24/6/2024).

Sementara Reffendi mengatakan, dari teknik pengerjaannya dibangun spot-spot, kondisinya tidak rata, dan kontur jalannya sebagian seperti anak tangga, matrial menggunakan batu kerikil sungai pantai, bulatan, yang jelas ketebalan.

Kondisi inilah yang menyebabkan kecelakaan terutama pada malam hari, ditambah lagi tidak adanya penerangan di sepanjang jalan tersebut.

“Kalau kita lihat dari kerusakan yang ada, kemungkinan takaran campurannya yang tidak kuat atau tidak sesuai. Selain itu, tebal tipisnya tidak seimbang,” ujar Reffendi.

Pihaknya juga meragukan tenaga teknik dilapangan skilnya nya belum mampu menghadapi pekerjaan proyek yang nilainya milyaran rupiah..

Selain itu pengawasan dari pihak konsultan saat pengerjaan dilakukan. Untuk itu sangat diharapkan setiap pekerjaan infrastruktur jalan penting bagi pengawas memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan sesuai spek.

“Kita masyarakat sudah dituntut untuk bayar pajak tetapi pembangunan jalan yang kita dapatkan tidak bertahan lama. Jujur kami sangat kecewa,” ungkapnya lagi.

Reffendi meminta kepada pihak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk turun monitor ke lapangan dalam rangka menyelidiki kondisi tersebut tentunya juga akan mengganggu kenyamanan dan membahayakan pengguna jalan tersebut.

Menurutnya, kecelakaan seringkali terjadi karena pengendara tidak mampu mengontrol dan mengantisipasi jalan yang rusak tersebut, bahkan banyak juga yang sampai merengut nyawa pengendara. Kerusakan jalan juga dapat mempengaruhi laju roda perekonomian. Jalan yang rusak menjadikan arus transportasi barang dan manusia terhambat, juga dapat mengakibatkan biaya operasional  kendaraan menjadi bertambah karena kerusakan bagian akibat beban dan jalan yang bergelombang dan berlubang.

Secara teknis, kerusakan jalan menunjukkan suatu kondisi dimana struktural dan fungsional jalan sudah tidak mampu memberikan pelayanan optimal terhadap lalu lintas yang melintasi jalan tersebut.

Sementara itu pelaksana pengerjaan proyek tersebut, Yoyok mengakui bahwa saat ini sudah dihitung oleh pihak Badan Pengawas Keuangan (BPK) RI Perwakilan Kalimantan Barat.

“Unsur kerugiannya sudah ditangani oleh pihak BPK pak,’’ujar Yoyok singkat, melalui pesan WhatsApp, Senin (24/6/2024).(rac)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *