Masih Panas! Netizen Bicarakan Teori Konspirasi di Balik Tertembaknya Trump

JAKARTA – Teori konspirasi terkait penembakan Donald Trump beredar cukup masif di kalangan netizen Amerika Serikat (AS). Ini tersebar tak lama setelah berita insiden saat kampanye di Pennsylvania tersiar ke publik. The Verge mencatat tidak ada topik yang masuk tren soal penembakan tersebut terkait konspirasi. Namun sejumlah berita tanpa dasar akan muncul saat mengklik topik tersebut. Banyak pengguna yang mengunggah penembakan itu terlihat palsu atau sebuah aksi. Sebagai catatan, tidak ada bukti soal klaim tersebut.

The Verge juga telah meminta penjelasan X. Namun media sosial milik miliarder Elon Musk itu tidak membalas permintaan tersebut. Menempatkan teori konspirasi dalam salah satu topik yang tengah trending bisa menyebarkan ke lebih banyak orang. The Verge sendiri menuliskan X tampil sebagai pusat diskusi, meski akurat atau tidak.

Berikut adalah beberapa teori konspirasi penembakan Donald Trump yang wara-wiri di X. Sebagian orang menuduh ada “orang dalam” yang terlibat.

“You’re telling me the Secret Service let a guy climb up on a roof with a rifle only 150 yards from Trump? Inside job. [Jadi paspampres membiarkan orang bersenjata memanjat tembok hanya 150 yard dari Trump. Pekerjaan orang dalam],” kata @hodgetwins.

“Inside job bro. They didn’t lock down nearest building. [Orang dalam. Mereka tidak melakukan lock down gedung sekitar],” celetuk @jamesgoblue3.

Di sisi lain, ada banyak juga yang menuding kejadian penembakan adalah rekayasa drama politik.

“Was the assassination attempt on Trump real or Political drama? [Apakah percobaan pembunuhan Trump nyata atau drama politik],” kata @NalinisKitchen.

“I’ve never seen such a cheap drama. Trump doesn’t think about policy, but he does think about playing the victim. How pathetic. [Saya tak pernah menyaksikan drama murahan seperti ini. Trump tidak pernah berpikir soal kebijakan, tetapi hanya pura-pura menjadi korban. Menyedihkan],” kata @mikiyo_am.

Sementara itu Youtube lebih baik menangani topik soal penembakan. Platform akan mengarahkan hasil penelusuran ke laporan berita dan pembuat konten terverifikasi. Facebook juga melakukan hal yang hampir sama. Hasil pencarian akan mengarahkan langsung ke outlet berita terkait.

Sebagai informasi, penembakan Trump terjadi saat calon presiden AS sedang berpidato di atas podium. Tak lama terdengar empat suara tembakan dan pidatonya terpotong, Trump juga terlihat berlumuran darah di bagian kanan wajahnya. Beberapa jam setelah insiden, Trump menjelaskan soal kondisinya. Dia mengatakan telah tertembak di bagian atas telinga kanannya.

“Saya langsung tahu ada yang tidak beres. Saya mendengar suara mendesing, tembakan, dan langsung merasakan peluru menembus kulit,” kata Trump dalam akunnya di Truth Social. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *